Pages

Sunday 29 April 2018

AMANI Child Birth Education Class
Rumah Omah Bandung

Assalamualaikum Wrwb.
Alhamdulillah, lagi-lagi Allah memberikan rezeki tak terduga. Kali ini rezeki dalam bentuk kesempatan untuk menuntut ilmu seputar kehamilan dan persalinan. Alhamdulillah  tanggal 16-20 April 2018 kemarin bisa mengikuti kelas AMANI CBE di Rumah Omah Bandung. Sejak hamil anak kedua ini, saya memang sudah kabita ingin ikut belajar AMANI tapi terkendala dengan biaya. Iyes, belajar kelas AMANI ini ga murah, tapi setelah selesai ikut kelas ini, saya yakin harga yang harus dibayar itu sesuai, terhitung murah malah jika dibandingkan dengan ilmu dan segala fasilitas yang didapat.
Btw, ada yang belum ngeh apa itu AMANI?
AMANI Birth sendiri merupakan akronim dari Assisting Mother for Active, Natural, Instinctive Birth. AMANI Birth berpedoman untuk membantu ibu hamil untuk melahirkan secara aktif, alami, dan mengikuti insting. AMANI ini bukan sebuah metode melahirkan, tetapi merupakan sebuah filosofi untuk mempercayai desain Allah yang Maha Sempurna dalam tubuh perempuan juga sebuah wadah untuk memberikan edukasi tentang bagaimana tubuh wanita bekerja di masa yang Allah berkahi selama kehamilan, persalinan, melahirkan dan masa awal menjadi ibu. 
Jadi belajar apa aja dong?
Banyak, mulai dari kebutuhan ibu hamil, fisiologi kehamilan, nutrisi kehamilan, senam  kehamilan, tahapan persalinan, membuat rencana kelahiran, perawatan pasca kelahiran dan banyak lagi dengan total 21 modul. 
Selama lima hari itu ga ada rasa bosennya loh, selain pemaparan materi dan tanya jawab, ada simulasi dan praktik langsung juga. Ada banyak cerita hikmah yang saya dapat, baik dari pengalaman para pengajar sendiri maupun pengalaman beliau-beliau mendampingi ibu bersalin.

Alhamdulillah bisa bertemu orang-orang hebat yang sebelumnya cuma bisa saya lihat di instagram atau youtube saja. Saat ketemu langsung, auranya itu aja udah bikin nyaman dan tenang. 
Kenapa sih harus belajar?
Nah ini nih, bahkan komentar kakek-neneknya Kakang Sina pun berkomentar :"Ah lahiran mah gitu-gitu aja, lagipula ini kan anak kedua, sudah pernah pengalaman. Kalaupun lupa bisa lah nanya-nanya sama orang tua."
Ini pilihan sih ya, saya ga bisa bilang semua ibu hamil wajib mengedukasi diri tentang kehamilan, persalinan, juga masa menyusui. Tapi kalau buat saya sendiri, saya ingin memiliki kenangan indah tentang masa kehamilan dan persalinan kali ini sama seperti waktu hamil dan lahiran Kakang. Dan saya pikir semua itu ga bisa berjalan begitu saja, ada hal-hal yang harus saya persiapan, ada ikhtiar  yang harus saya lakukan, ada banyak yang harus saya perjuangkan. Bukan artinya saya tidak bertawakkal kepada Allah, tapi bukankah tawakkal itu harus disertai dengan ikhtiar?
Selama di kelas AMANI kemarin, saya selalu diingatkan satu hadits :Ikatlah untamu.
Seseorang berkata kepada Nabi ShollAllahu ‘alaihi wa sallam“Aku lepaskan untaku dan (lalu) aku bertawakkal ?” Nabi bersabda, “Ikatlah kemudian bertawakkallah kepada Allah.” (HR. Tirmidzi dan dihasankan Al Albani dalam Shohih Jami’ush Shoghir). Dalam riwayat Imam Al-Qudha’i disebutkan bahwa Amr bin Umayah RadhiyAllahu ‘anhu berkata, “Aku bertanya, ‘Wahai Rosululloh!! Apakah aku ikat dahulu unta tungganganku lalu aku berTawakkal kepada Allah, ataukah aku lepaskan begitu saja lalu aku bertawakkal?’, Beliau menjawab, ‘Ikatlah untamu lalu bertawakkallah kepada Allah.” (Musnad Asy-SyihabQayyidha wa Tawakkal, no. 633, 1/368).
Terimakasih kepada Allah SWT yang telah memberikan kesempatan untuk bisa menggali ilmu seputar AMANI dan berguru langsung kepada orang-orang hebat, para bidan, dokter, doula, pengajar yoga.. Ah kapan lagi coba bisa bertemu dan belanja ilmu dengan beliau-beliau ini. Terimakasih untuk Teh Echa, Teh Pujiastuti Shindu, Teh Shinta Wafi, juga dr Dea yang jauh-jauh datang dari Bogor. Terimakasih juga untuk Teh Agustina dan Teh Ema.
Senang juga bisa bertemu teman-teman baru, saudara seperjuangan para ibu hamil tersayang.
Insyaallah saya akan cerita apa aja yang paling seru dari kelas AMANI di postingan selanjutnya ya. 
Wassalamualaikum.

No comments:

Post a Comment