Kali ini, saya tidak akan posting tentang persiapan pernikahan atau cerita seputar itu. Tiba-tiba saja saya mikir, ngapain sih buat blog ini? kan udah ada blog my diary walopun jarang banget ng-update. Awalnya sih, sejak merencanakan pernikahan, saya mulai blog-walking ke blog blog wedding journey. Sukaaa banget baca cerita persiapan pernikahan mereka sampai review setelahnya, review vendor terutama. Pengeeeeen banget berbagi cerita seperti mereka, dan tentu saja berbeda. Jika yang sering saya baca adalah cerita tentang kebingungan memilih vendor, test food, bikin kebaya seragam keluarga, dll maka yang ingin saya bagi adalah bagaimana saya mempersiapkan pernikahan saya yg sederhana namun insyaallah penuh makna. Jika blog wedding pada umumnya review vendor ternama maka saya ingin cerita pernikahan "ala kampung" yang insyaallah akan saya laksanakan.
Sadar ga sadar, menjelang pernikahan saya dan RakaaNi semakin sibuk mengumpulkan "dana" dan mulai sibuk memikirkan perintilan pernikahan kami nanti. Ga munafik, saya (dan mungkin juga RakkaaNi) menginginkan sebuah acara akad nikah dan syukuran yang sempurna. Untuk acara sekali seumur hidup, pengen dong pake catering yang mantap, makanan yang cukup, dekorasi pelaminan yang aduhai, baju pengantin yang ciamik dll..
Alhamdulillah, saat blog-walking hari ini, saya baca blog nya Mba Anisa . Alhamdulillah serasa diingetin banget sama Mba Anisa, kalimat-nya saya cantumkan di sini ..
Siapa sih yang gak pengen pesta peRnikahan sekali seumurhidupnya sempuRna, semua pasti mau. Tapi jangan sampai teRlena demi gengsi,melupakan kewajiban kita. Justru semakin dekat harinya, kita harus semakindekat sama Allah, banyakin sholat sunah nya, banyakin baca QuR'an nya, banyakinsedekah nya, semakin ϑì rajinin senin-kamis nya, puasa senin-kamis nya karenaAllah, bukan atas anjuran dukun manten biaR manglingi pas hari H nya, tanteanna meski dukun manten, dia sama sekali gak nyuruh saya mutih, puasa danritual lainnya, dia cuma nasehatin "yang tenang, santai, pasRah danbeRdoa, insya Allah semuanya sukses".Pesta pernikahan sempurRna cuma beberapa jam, tapi peRnikahanpenuh beRkah dan keluaRga sempuRna itu seumur hidup kita.Jadi teman-temanku calon manten.. Makin dekat harinya,pasrahkan semua sama Allah, justru saat kita pasrah, kita akan belajar artinyabeRsyukur. Makin dekat harinya, makin senggol bacok Rasanya, sabar dan mengalahkaRena peRnikahan ini bukan kepentingan kita pengantinnya, tetapi kepentingankeluarga kita terutama orangtua sebagai pemangku hajat, suatu hari nanti kitaakan ngerasain koq apa yang dialami oRangtua kita, jadi ngalah, sabar, ikhlasinsya Allah semuanya akan beRakhir indah. Makin dekat harinya daripada sibukini itu, banyakin basuh muka kita dengan aiR wudhu, hiasi lisan kita denganbacaan Al-quRan, dan peRindah hati kita dengan sedekah, insya Allah tanpa peRlumutih, dan teman-temannya, jadi pengantin paling beRsinar ϑì galaksi bimasakti*bhihihik dan peRnikahannya penuh berkah.
Alhamdulillah, terimakasih secara tidak langsung sudah mengingatkan. Saya mengerti sekarang bahwa manusiawi jika kita ingin segala sesuatunya sempurna di hari BESAR kita, tapi justru bukan kesempurnaan itu yang harus kita utamakan, tapi keberkahan-nya. Alhamdulillah (lagi), saya dan RakkaaNi masih punya waktu sekitar 2 bulanan untuk mempersiapkan pernikahan. Saya rasa belum terlambat. Saya ingin pernikahan kami nanti BERKAH. Insyaallah. Amiiin