Pages

Thursday, 29 May 2025

Akupunktur, Ikhtiar Mengobati Sakit Kepala

Assalamualaikum.

Malam sudah larut, suami dan ketiga anakku sudah tertidur lelah. Aku sebenarnya tadi sudah menguap berkali-kali namun aku teringat bahwa setoranku di kelas Literasi Ibu Profesional baru tujuh postingan saja. Jika ingin mendapat badge bulan ini maka aku sudah tak punya kesempatan untuk bolos posting, harus setiap hari sampai akhir bulan nanti yang hanya tinggal tiga hari. 

Hari ini untuk yang kedua kalinya aku mencoba akupunktur. Yang pertama kulakukan sekitar sepuluh hari yang lalu. Aku mencoba pengobatan akupunktur untuk sakit kepalaku yang masih sering kambuh tiba-tiba. Dulu, ibuku pernah melakukan pengobatan akupunktur dua kali, dua penyakit maksudnya. Yang pertama saat ibu kena struktur tiba-tiba di usia muda, sekitar dua puluh tahunan. Alhamdulillah sembuh sampai sekarang. Yang kedua ketika beliau sakit kelenjar, entah apa diagnosisnya dulu. Saat itu aku usia SD dan beberapa kali aku ikut menemani ibu terapi akupunktur. Aku bahkan masih ingat saat ibuku pingsan di tengah proses akupunktur dan aku diminta terapisnya ke frontdesk meminta teh manis hangat. Bengkak di leher ibu pun Alhamdulillah hilang dan sembuh setelah beberapa sesi akupunktur. Maka ketika suami mengajakku mencoba terapi pengobatan aku punya keturunan ini, aku meng-iya-kan. 

Akupunktur adalah praktik pengobatan tradisional dari Tiongkok yang menggunakan jarum tipis untuk dimasukkan pada titik-titik tertentu di tubuh. Praktik pengobatan ini berfokus untuk menyeimbangkan aliran energi atau kekuatan hidup. Energi tersebut dikenal sebagai chi atau qi yang diyakini mengalir melalui 14 saluran (meridian) dalam tubuh. (Halodoc)

Aku mencoba akupunktur di Rumah Sehat Cianjur. Dokternya dr.Zoji Jazuli. Tempat ini pernah viral dan semakin hari semakin banyak pasiennya. Saat ini pendaftaran bisa dilakukan secara online namun tetap rebutan kuota. Pukul 20.00 pendaftaran dibuka untuk keesokan harinya, pukul 20.05 biasanya kuota sudah habis. Antriannya juga live di web-nya sehingga kita bisa menyesuaikan waktu datang sendiri agar tidak terlalu lama menunggu.

Banyak orang di area masuk, area ruang tunggu lebih banyak lagi.
Saat pertama datang, aku merasa agak aneh karena dokternya tidak bertanya keluhannya apa atau memeriksa layaknya dokter umum. Beliau mengeceknya lewat nadi, kemudian menusuk jarum di beberapa titik. Aku jadi teringat para tabib di drama korea sageuk yang melakukan pengobatan persis seperti ini. Saat itu aku mendapatkan lima jarum di lengan kiriku. Saat akan dilepas, aku bertanya beberapa hal ke asistennya yang melepas jarum. Karena aku baru pertama datang, jadi syaratnya baru dibuka, akupunktur bisa dilaksanakan lagi setelah minimal tujuh hari. Teteh asistennya juga menebak "Teh, sakit lambung ya?" Mungkin melihat dari titik-titik yang ditusuk jarum. Ku jawab saja iya. Padahal tujuanku waktu itu ingin mengobati sakit kepalaku, tapiiiii Saat itu aku memang sedang sering merasa mual dan perut pegah. Jadi mungkin yang diobati lambung dulu. Alhamdulillah mualku hilang dan perut begahku juga tak terlalu terasa. Sakit kepalaku ku pun tak seberat biasanya. Minggu itu aku bebas dari minum obat sakit kepala. Karena efeknya kerasa, maka suami memutuskan bahwa aku harus ke sana lagi.

Nomor antrian
Tadi siang aku ke sana untuk yang kedua kalinya. Seharusnya hari Senin lalu, namun aku lupa daftar online. Hari selasa aku tak dapat kuota padahal sudah stand by buka web dari sebelum pukul 20.00. Hari rabu tutup. Jadi aku baru ke sana tadi. Kali ini aku mendapatkan empat tusukan di lengan kiri dan satu di kening. Tiga titik di lengan sama dengan titik yang sebelumnya, yang satu berbeda. Mungkin ini menargetkan sakit kepalaku yang kebetulan pas tadi di sana pas kambuh. Rencanaku, seminggu sekali aku ke sana. Bismillah semoga sakit kepalaku bisa sembuh total juga penyakit -penyakit lain yang ada di tubuhku ikut tersingkirkan. 

Sampai jumpa.

No comments:

Post a Comment