Assalamualaikum.
Ini adalah tulisan pertamaku semenjak keluar rumah sakit. Aku ingin cerita tentang sakit kepalaku tapi nanti saja kapan-kapan. Hari ini perdana aku menulis lagi sekalian untuk setoran KLIP (Kelas Literasi Ibu Profesional) sesi dua. Sesi satu kemarin berlangsung dari awal Januari sampai pertengahan April. Meskipun dengan tertatih dan tulisan seadanya, alhamdulillah aku bisa melewatinya dengan menyetorkan empat puluh postingan dan mendapatkan empat badge, yang merupakan syarat minimal agar lulus sesi ini terpenuhi. Alhamdulillah. Jumlah kata rata-rata 530 kata dengan status You're Good, posisi peringkat lima puluh tiga dari enam puluh peserta yang lulus (53/60), dari dua ratus empat puluh enam (53/246) peserta. Aku cukup berpuas diri.
Saat pertama kali memutuskan untuk mengikuti kelas ini, aku berencana untuk menulis catatan harian homeschooling keluarga kami. Namun seiring berjalannya waktu, aku banyak menuliskan tentang materi seputar homeschooling yang kuperoleh dari kelas Bu Mierza di klastulistiwa. Tulisan tentang curahan hatiku yang mood swingnya parah juga tak kalah banyak. Maka aku merasa tak layak menyusun tulisanku menjadi skripsi KLIP / karya tulis. Meski memang tak wajib, tapi sesungguhnya aku sangat ingin bisa mengumpulkan karya tulis. Mungkin akan ada kebanggaan tersendiri jika melihat tulisanku dipajang di rak buku KLIP.
Untuk sesi dua ini, aku harap aku bisa menulis dengan konsisten dan bisa mengumpulkan karya tulis di akhir sesi. Aku tak lagi menargetkan bisa setor tulisan full setiap hari tanpa bolong (karena faktanya aku sudah bolong setor hari pertama kemarin), tapi aku ingin bisa menulis dengan konsisten, menulis dengan bahasa yang baik yang enak untuk dibaca. Aku juga ingin memperbaiki kualitas tulisanku yang selama ini sering mengabaikan aturan kepenulisan yang baik dan benar. Kata berbahasa asing yang seharusnya ditulis dengan mode italic, sering kubiarkan saja. Bahkan kata-kata yang typo sering tak sempat ku perbaiki karena mengejar setoran. Penggunaan huruf kapitalpun sering tak ku perhatikan. Aku tahu, tapi aku biarkan. Sementara untuk mengeditnya lagi setelah tulisan disetorkan aku pun terlalu malas. Aku juga akan berusaha mengatur waktuku dengan lebih baik. Aku ingin memindahkan rutinitas menulis blog yang biasanya di malam hari setelah anak-anak tertidur (sehingga seringkali setor di jam Cinderella, mepet batas akhir) ke setelah subuh sebelum memulai kesibukan di dapur.
Bismillah ya, semoga tak hanya wacana. Menyemangati diri sendiri memang tak mudah, tapi mengingat bahwa tulisan bisa menjadi warisan berharga untuk anak-anak kelak, aku meyakini apa yang kulakukan kali ini layak untuk kuperjuangkan. Sekian.
Wassalamualaikum.
No comments:
Post a Comment