Assalamualaikum WrWb.
Kali ini saya mau curhat aja. Lagi kesel sama seseorang karena telah membuat suami saya dan saya juga tentunya, kecewa. Saya melihat suami saya dikhianati temannya sendiri, Memang berbuat baik kepada seseorang itu tidak boleh pamrih, tapi tetap saja ketika dikhianati, rasanya kecewa, sedih, marah, kesal. Apalagi kami mengalami kerugian materiil puluhan juta gara-gara hal ini. Niat awalnya membantu meringankan bebannya, membantu membuka jalan mencari nafkah untuk keluarganya, eh, ternyata begini akhirnya. Dia begitu saja meninggalkannya, melepas tanggungjawabnya, mengkhianati kesepakatan. Dan alangkah baiknya suami saya, yang masih memaklumi tindakannya karena mungkin terdesak kebutuhan ekonomi, yang masih menjaga izzahnya dengan tidak blak-blakan membicarakan semua kebenarannya ketika di hadapan orang lain, yang masih memberi waktu dan kesempatan untuk memperbaiki semuanya, yang tidak akan membawa semua ini ke jalur hukum meski sebenarnya kami punya kontrak yang sama-sama ditandatangi di atas materai. Semoga Allah memberikan jalan terbaik, mengganti dengan yg jauh lebih berkah, dan kami diberikan kesabaran dan keikhlasan dalam menghadapinya. Semua ini akan kami jadikan pelajaran, pelajaran hidup yang berharga tentang bagaimana menjaga amanah, menjaga kepercayaan, patuh pada perjanjian. Ternyata memang manusia berubah, terutama jika manusia itu sedang dalam keadaan terdesak. Semoga Allah menguatkan iman kami agar kami bisa tetap menjaga ketaatan pada aturan Allah dalam kondisi se-terdesak apapun. Amiin.