Apakah
makanan bebas lemak berarti bebas kalori? Apakah semua lemak harus
dihindari? Apakah
tidak makan malam bisa menurunkan berat badan? Cari
tahu jawabannya disini.
Mitos: Makanan bebas lemak berarti makanan bebas kalori
Fakta:
Umumnya tidak, kebanyakan makanan tanpa lemak masih mengandung kalori
dengan jumlah yang sama atau bahkan lebih banyak dari makanan biasa.
Orang tidak menyadari bahwa makanan yang melabeli diri sebagai bebas
lemak (Fat free) seperti cookies, kue dan biskuit mungkin masih
mengandung banyak kalori, tentu saja bukan dari lemak tetapi dari
protein dan karbohidrat. Namun, dalam beberapa makanan rendah lemak
atau tanpa lemak seperti kue, biskuit lebih banyak mengandung gula dan
zat tepung yang ditambahkan untuk meningkatkan rasa. Bahan-bahan ini
berkalori tinggi dan menyebabkan kenaikan berat badan.
Lemak baik: Lemak tunggal tak jenuh seperti kacang
tanah, walnut, almond, kacang pistachios, alpukat, canola dan minyak
zaitun menurunkan total kadar kolesterol dan LDL (kolesterol jahat) dan
meningkatkan HDL (kolesterol baik). Demikian pula lemak ganda tak jenuh
seperti jagung, kedelai, minyak bunga matahari juga dapat menurunkan
total kadar kolesterol dan kolesterol LDL.
Lemak Jahat: Lemak jenuh seperti daging, susu, telur,
makanan laut, minyak kelapa dan minyak sawit yang dikonsumsi berlebihan
dapat meningkatkan total kolesterol darah dan kolesterol LDL.
Mitos: Salad adalah makanan tidak menggemukan
Fakta: Tergantung pada bahan apa yang kita masukkan ke dalam salad itu dan bahan apa yang kita gunakan sebagai topping dan saus.
Jika salad banyak berisi bahan yang tinggi lemak, maka salad itu
mungkin dapat menambahkan lebih banyak kalori dan lemak daripada steak
dan kentang goreng!
Mayones, potongan daging renyah dan saus berminyak biasanya kaya akan
lemak. Mereka secara signifikan meningkatkan kalori, lemak dan garam
yang terkandung dalam salad, tetapi menambahkan beberapa vitamin dan
mineral, sehingga membuat makanan ini pilihan yang buruk bagi para
pelaku diet.
Mitos: Melewatkan jam makan membantu dalam penurunan berat badan
Fakta: Studi menunjukkan bahwa orang-orang yang melewatkan
sarapan atau makanan lainnya cenderung menambah berat badan lebih dari
orang lain yang makan sarapan sehat dan makan 3 kali sehari. Hal
ini terjadi karena ketika Anda tidak makan dalam waktu yang panjang,
tingkat metabolisme Anda menurun dan Anda menjadi sangat kelaparan.
Ketika Anda makan lagi Anda makan terlalu banyak. Hal inilah yang
akhirnya membuat berat badan meningkat.
Mitos: Makan pada malam hari berarti tambahan lemak
Fakta: Tidak ada hubungan intrinsik antara kalori dan jam tubuh, dimana setelah waktu tertentu tubuh menyimpan lemak
Yang terpenting adalah jumlah total makanan dan minuman Anda selama
seminggu, atau sebulan atau waktu lebih lama, dan berapa banyak energi
yang Anda bakar selama jangka waktu itu Oleh karena itu, jika Anda makan
kalori lebih banyak daripada membakar kalori tubuh, kelebihan kalori
akan disimpan sebagai lemak dari waktu ke waktu terlepas dari apakah
mereka diambil makan di siang hari atau malam hari.
Mitos: Kafein tidak sehat
Fakta: Ada berbagai penelitian yang
menunjukkan bahwa kafein dapat aman dan dapat menjadi bagian dari
rencana makan sehat Anda jika dikonsumsi dalam jumlah cukup (kurang
lebih secangkir sehari). Sumber yang paling umum dari kafein
dalam diet kita adalah kopi, teh, biji coklat, cola, dan minuman
energi. Asupan kafein cukup tidak hanya mengangkat suasana hati dan
meningkatkan kewaspadaan, tetapi juga menurunkan risiko beberapa
penyakit seperti diabetes, penyakit Parkinson dan kanker usus besar.
Namun, jika Anda menderita masalah tidur atau kecemasan, maka sangat bijaksana untuk mengurangi konsumsi kafein.
Mitos: Gula lebih menggemukkan dibanding madu
Fakta: Tidak ada perbedaan antara madu dan gula. Kedua
pemanis mengandung glukosa dan fruktosa. Satu sendok makan madu
memiliki 64 kalori, sedangkan satu sendok makan gula memiliki 46 kalori.
Ini membuktikan bahwa madu memiliki lebih banyak kalori dan keduanya
kurang lebih sama dapat menggemukkan badan.
Namun demikian, walaupun madu memiliki lebih banyak kalori, kita
sesungguhnya menggunakan madu dengan ukuran kurang dari itu karena sifat
madu yang lebih manis dan lebih padat daripada gula. Akibatnya,
sebenarnya kita mungkin mengkonsumsi lebih sedikit kalori bila kita
menggunakan madu daripada gula.
Mitos: Karbohidrat menyebabkan penambahan berat badan
Fakta: Karbohidrat adalah makanan yang paling penting dalam diet anda untuk kesehatan jangka panjang.
Karbohidrat tidak menyebabkan kenaikan berat badan kecuali jika ia
berkontribusi terhadap asupan kalori berlebih. Berat badan disebabkan
karena terlalu banyak mengkonsumsi kalori apakah mereka berasal dari
karbohidrat, protein atau lemak. Diet tinggi buah dan sayuran,
biji-bijian, kacang-kacangan dan produk susu rendah lemak, menghasilkan
kesempatan lebih besar dalam penurunan berat badan. Temuan dari Catatan
Pengendalian Berat Badan Nasional. menunjukkan bahwa orang yang makan
dengan diet tinggi karbohidrat dan rendah lemak, di samping melihat
asupan total kalori mereka dapat menjaga penurunan badan secara sukses.
Mitos: Telur berkulit warna coklat lebih baik daripada telur berkulit warna putih
Fakta: Selain warna telur coklat yang menarik tidak menunjukkan
rasa, kualitas atau nutrisi yang berbeda dari telur berwarna putih. Telur berkulit coklat mengandung lemak, protein, vitamin dan mineral yang kira-kira sama dengan telur kulit putih.
Perbedaan warna kulit telur sebenarnya karena perkembangbiakan spesifik
ayam. Menurut Badan Nutrisi Telur, telur berkulit putih diproduksi
oleh ayam dengan bulu-bulu putih dan lobus telinga putih dan telur
berkulit coklat diproduksi oleh ayam dengan bulu-bulu merah dan lobus
telinga merah.
Mitos: Olahraga tak diperlukan bila Anda sedang diet
Fakta: Meskipun diet saja dapat membantu menurunkan berat badan, namun
otot dan kulit gelambir (yang muncul setelah kehilangan banyak berat
badan) akan terlihat mengerikan. Berolahraga akan meningkatkan penurunan berat badan anda dan juga otot-otot Anda akan terlihat indah.
gemuk adalah timbunan lemak yang ada d bawah permukaan kulit..
ReplyDeletetak sepenuhnya lemak itu merugikan lemak merupakan cadangan energi bagi tubuh..
banyak yang interprate bahwa diet=tdk makan itu sepenuhnya tidak benar, hakikatnya diet=mengatur POLA HIDUP..
bahasa sederhananya harus seimbang, input=output
kalo mo ngurangin tumpukan lemak yang ada berarti :
1. jangan menambah tumpukan lemak..
bukan berarti ngurangin makan loh apalagi berhenti makan, makanlah dengan porsi seimbang artinya (komposisi karbohidrat protein lemak dan mineral lainya harus tepat) dan perhatikan nutrisi..
2. Kurangi lemak yang ada..
banyak cara mengurangi timbunan lemak dimulai cara instan spt sedot lemak, totok dan sajabanya.Tapi gag tau side effectnya gimana. Saya sih nyaranin tu lemak bakar aja dengan cara olahraga. OLahraga dengan intensitas sedang dan dengan rentang waktu >40 menit karena 40 menit pertama energi yang dipakai berasal dari glikogen otot setelah itu si lemak beraksi sebagai cadangan energi..
pokoknya hidup sehat lah..
tolong pas baca komentar jangan sambil bayangin saya, soalnya saya juga susah aplikasiin buat hidup sehat, pokoknya mah liat we komentarnya aja
perhatikanlah kesehatan bukan penampilan, jangan sampe ingin penampilan proporsional malah nomor duain kesehatan..
penawaran diri dari sayah lah buat jadi personal trainer, d buka harga pertemanan lah gag pake tarif premium..
haha..