Bulan ini banyak banget yg akan menikah :) Entah itu sodara, sahabat, temen, atau kenalan sekilas.
Bahagia sekaligus sedih sangat.
Bahagia karena ikut senang akhirnya pada menemukan pelabuhan cintanya, pada mantap mengakhiri masa lajang. Sedihnya, saya ngiri. Whuaa, saya kapan ya? Wakakak.
Hari ini, saya banyak dapet cerita dari bumil muda sahabat saya, Ugy, yang menikah bulan juli lalu. Alhamdulillah kini sudah hamil 4 bulan, besok acara syukuran 4 bulanan. Tadi saya datang ke tempat kerjanya untuk nyari charger netbook. Sambil nunggu karena lagi jam jumatan, dia cerita, cerita ketika akhirnya memutuskan menikah. Katanya, dia sampe di kira hamil gara-gara tiba-tiba minta pengen nikah. Persiapan mereka benar-benar matang. Setiap ada rezeki lebih, mereka belanja buat keperluan nikah, sedikit demi sedikit, bahkan sejak sebelum lamaran. Dan sejak mulai pacaran, mereka menabung berdua. Jadi, ketika meminta ijin menikah, mereka sudah siap segalanya, urusan finansial terutama. Sisanya dia bercerita tentang kehamilannya. Waaa.. senangnya being a preggy women.
Begitu sampe kosan, saya coba deh tuh charger baru, buka laptop, sambil ngnet. Buka facebook dan alamaaaakk, salah satu sahabat yg memang telah bertunangan memasang foto pre-wedd nya. Dan saya simpulkan, tanggalnya tidak akan lama lagi. Seneng ih. Ditunggu kabar gembiranya ya, Li!
Facebookan sambil YM-an sama brother Tedi, saya juga dapat kabar bahwa salahsatu sahabat kami yang lain besok akan melamar pujaan hatinya. Ya, pujaan hati yang ternyata adik kelas kami juga. Akhirnya setelah sejak masa sma bersama, akhirnya akan berlabuh juga. Selamat untuk Angga dan Nna. :)
Eh, tiba-tiba ada Tia ol. Ini nih calon pengantin yang akan menikah tanggal 11 Feb 2012. langsung deh ditodong suruh cerita how does she feel menjelang hari-H. Tia bilang cape. Cape nyiap2in nya karena sambil kuliah dan tiap weekend balik ke Lakbok! Tia cerita, dari awal memang sudah serius dan berencana menikah bulan ini. Alhamdulillah ortunya ngijinin. Menurutnya, perjalanannya selama ini ga mulus, banyak lubang. Semuanya ga gampang. Masalah utamanya adalah perbedaan budaya Jawa-Sunda vs Makassar. Tapi sejauh ini bisa diatasi. Sukses ya, Tia. Semoga diberi kelancaran menjelang, saat, dan setelah pernikahannya.
Bulan ini juga saya dapat undangan pernikahan Bu Gita tanggal 5 Feb besok, dan Bu Nenty tanggal 12 Feb minggu depan.
Trus saya? Wakakakak. Saya memang ingin menikah. Tapi baru sebatas ingin semata. Belum punya persiapan apa-apa. Baik itu mental, spiritual, apalagi finansial. Ada yg bilang ke saya : "kalau nunggu siap, ga akan siap siap." Mungkin benar, mungkin juga tidak. Memutuskan menikah berarti berkomitmen. Komitmen untuk selalu saling sayang, saling mendukung, saling mengingatkan, saling menjaga, saling menghormati dan saling-saling lainnya. Bukan berarti dengan menikah segalanya akan menjadi sempurna. Jalan yang ditempuh mungkin akan naik-turun, berlubang, berkerikil atau licin. Tapi ya bukan berarti saya menunda menikah. Haha. Toh saya pun punya perjanjian batas waktu. Kita lihat jika sudah sampai pada batasnya, maju atau stop, one step closer atau back to zero.
Selalu berharap, dan berdoa semoga tak akan pernah terjadi kemungkinan yang kedua.
:) :(
mauuuuu...
ReplyDeletejadi inget umur kieu teh..
sudah sewajarnya kita berada dalam fase itu..
tapi si sayah mah gening kieu keneh..