Assalamualaikum.
Sejak bergabung dengan WAgrup HEbAT (Home Education based Akhlaq Talent) sekitar satu setengah atau dua tahun lalu (waktu itu namanya masih HEbPA 'Home Education berbasis Potensi dan Akhlak), sebenarnya saya dan Akang mulai berfikir untuk tidak memasukkan Sina ke sekolah formal. Semakin ke sini, semakin banyak baca, ikut kulwap dsb semakin mantap mau homeschooling dulu lah buat Sina paling tidak sampai usia Sina 7 tahun. Yaaa, homeschooling ala-ala kami. Nanti akan kami pertimbangkan lagi mau masuk SD atau lanjut homeschooling. Setelah cari info sana-sini, save kurikulum PAUD buat diadaptasi di rumah, nyontek tambahan kurikulum dari para homeschooler, saya mulai rutin melakukan kegiatan terencana buat Sina, meskipun kadang hanya ada satu kegiatan dalam satu hari, misalnya. Tapi semuanya sesuai dengan kurikulum rancangan kami. Nyaris sempurna dan saya sangat senang menjalaninya. Saya juga kadang posting kegiatan homeschooling Sina di instagram dengan hashtag #sekolahsina.
Beberapa bulan terakhir, yaa banyak hal yang terjadi sehingga homeschooling Sina kacau bahkan sempat berhenti selama hampir sebulanan lah. Ga ada kegiatan terencana sama sekali. Saya sama sekali ga bisa nyiapin. Jadi Sina mainnya ya suka-suka dia lah maunya apa. Sampai pada suatu titik dimana saya rasanya ga siap melanjutkan homeschooling Sina. Akhirnya setelah diskusi panjang lebar kami memutuskan tahun ini memasukkan Sina ke sekolah yang memang sesuai kriteria kami, atau paling tidak mendekati lah ya. Sambil mencari-cari sekolah yang cocok, homeschooling Sina Alhamdulillah jalan kembali meski tidak se'rapi' sebelumnya.
Dan inilah beberapa sekolah yang sempat kami datangi
PG-TK Assalaam Bandung ini lokasinya di Jl. Sasak Gantung. Saat Sina ikutan trial di Assalam ini, Akang masih kerja di jl. Asia Afrika. Jadi saat itu kami rasa masih memungkinkan lah untuk Sina sekolah di sana. Berangkat bisa bareng ayahnya kerja. Jadilah kami daftar untuk trial. Sina sangat menikmati kegiatan trial hari pertama, tapi hari kedua udah mogok. Mau sih pergi sekolah, tapi sampai sana ga mau lepas dari Bunda. Haha.
outdoor playground sumber |
Gedung dan fasilitas jangan ditanya lagi lah ya. Bagus dan lengkap. Termasuk indoor playground yang belum pernah saya temukan di sekolah lain. Ruang kelas, lab, tempat wudhu semua rapi, bersih dan nyaman. Guru-guru dan petugas lainnya juga ok banget. klop lah. Sayangnya jarak yang jauh sepertinya membuat Sina lelah padahal cuma trial 2 hari. Selain itu, biaya juga menjadi kendala kami. Dengan total biaya masuk sekitar 11juta dan bulanan sekitar 800rb, belu termasuk catering, jemputan dan uang tahunan, rasanya masih berat untuk kami. Apalagi saat itu kondisi keuangan kami memang sedang kurang baik. Jadi PG-TK Assalam ini dicoret dari pilihan kami. Sampai sekarang kadang Sina masih bilang Sina sekolahnya mau di deket alun-alun. Maksudnya ya Assalam ini. Maaf ya Nak.
Sekolah Alam Bandung
Nah, bulan april lalu pas ada open house di Sekolah Alam Bandung, lebih enak saya sebut Sekolah Alam Dago aja ya. Ga pake pikir panjang langsung daftar ikutan open house. Sekolah alam memang sudah jadi wacana kami sebelumnya karena kemungkinan besar bakalan cocok buat tipe anak kinestetik seperti Sina. Hari-H alhamdulillah bisa hadir di sana walaupun ga sampai selesai. Ada tragedi hilangnya bekal makanan jadi rada bikin mood kurang baik pas di sana. Bangunan dan fasilitas udah bagus banget, beda jaman saya ke sekolah alam dago pas rapat pembentukan AD-ART Ikatan Alumni Alfa Centauri tahun 2007 kalau ga salah. Fasilitas enak banget lah. Kelas-kelas di saung, lapangan rumput luas, kolam, dll. Prinsipnya yang setiap anak itu unik juga bikin makin pengen nyekolahin Sina di sini. Lagi-lagi terkendala dengan jarak dan biaya. Total biaya masuk sekitar 6,8juta dan bulanan 590rb. Belum termasuk biaya catering 285rb, jemputan dan helper (bagi ABK). Maka sekolah ini pun kami coret. Semoga saat Sina usia SD, Sina bisa masuk sekolah ini, amiin.
Selain dua sekolah di atas, sebenarnya ada sekolah lain yang sempat kami tanya-tanya pas ada event di Trans Hotel. Lare Alit dan satu lagi lupa namanya. Yah, dua-duanya sama dengan yang di atas, terkendala jarak dan biaya.
Baiklah, saya akhiri cerita kali ini tentang memilih sekolah bagian 1. Bagian 2 insyaallah menyusul tapi khusus sekolah yang ada di sekitar cipadung cibiru ajah.
Wassalamualaikum.
Selain dua sekolah di atas, sebenarnya ada sekolah lain yang sempat kami tanya-tanya pas ada event di Trans Hotel. Lare Alit dan satu lagi lupa namanya. Yah, dua-duanya sama dengan yang di atas, terkendala jarak dan biaya.
Baiklah, saya akhiri cerita kali ini tentang memilih sekolah bagian 1. Bagian 2 insyaallah menyusul tapi khusus sekolah yang ada di sekitar cipadung cibiru ajah.
Wassalamualaikum.
No comments:
Post a Comment