Pagi tadi Kakang Sina diomelin Ayah karena sesuatu hal yang berujung hari ini Kakang ga boleh main di luar rumah. Konsekuensi ini sudah disepakati jauh hari sebelumnya. Kakang nangis. Saya yang sedang menyusui Bana sebenarnya gatel pengen ikut ngomelin, tapi saya coba tahan, tarik nafas, istighfar, senyum.
Selesai menyusui Bana, Kakang masih nangis. Saya dekati kemudian memeluknya. Saya mencoba bicara dengan lembut dan ramah.
👩🏻 : Kakang kenapa nangis? Sedih ya? [menunjukan empati]
👦 : Iyaa
👩🏻: Sedih kenapa?
👦: Sedih ga boleh main (masih nangis)
Sina pun cerita kenapa ga boleh main sambil terisak. Saya seringnya komentar "makanya nurut", kali ini saya coba kalimat berbeda
👩🏻: Lain kali bicaranya baik-baik ya.
👦: (mengangguk)
👩🏻: Bunda maunya Sina jadi anak yang santun, sopan. [mengatakan apa yang diinginkan]
👦: Iya Bun, maaf.
👩🏻: Minta maaf sama Ayah ya.
Kakang minta maaf sama Ayah, minta dipeluk, langsung baikan lagi deh. Alhamdulillah mood Kakang juga langsung membaik, lanjut main ular tangga. Bismillah, sama-sama belajar ya, Nak. Perbaiki diri sama-sama.
#hari1
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional
#backup
No comments:
Post a Comment