Pages

Tuesday, 30 June 2020

Jurnal Kupu-kupu 6: Momster ITU Kembali

Assalamualaikum.
Pekan ini hampir mau skip jurnal karena memang tak ada yang kayak diceritakan yang sesuai 'clue'. Tapiii, Teteh mentor tersayang bilang tak apa tak ada kemajuan, ceritakan apa adanya. 
Maka jurnal kali ini terpaksa melampirkan gambar mastermind yang kosong melompong.
Sungguh tak ada kemajuan apapun, justru kemunduran yang sangat menyesakkan. 

Momster ITU Kembali
Entah mengapa dan bagaimana, momster dalam diri yang kupikir sudah lama pergi sepekan ini kembali menampakkan diri.
Sensi, mudah marah, suara cenderung tinggi terus, kesal, sebal...dan itu semua terjadi saat menghadapi anak-anak. 
Entah berapa kali Sina kena omel hanya karena hal sepele, beberapa kali saya berteriak hanya karena Sina lupa sesuatu, sampai puncaknya Senin siang. Saya sedang tiduran usap-usap Bana, sambil pijit-pijit kaki pakai pijitan plastik yang dipukul-pukul itu. Saya merasa Sina rewel dan ga bisa diajak bicara baik-baik. Saya marah, melemparkan pijitan ke arah pintu tepat di samping Sina. Sina kaget. Saya panggil suruh mendekat, tangan ini rasanya tak tahan ingin memukul mencubit dan entah apalagi. Alhamdulillah suami mendekap saya, menahan saya agar tak sampai mendekati Sina. Sina menangis ketakutan.
Beberapa saat kemudian saya sadar dan ikut menangis. Berjam-jam menangis. Menyesaaal sungguh bisa sampai lepas kontrol begitu. 
Malamnya, saya baru bisa bicara dengan Sina. Meminta maaf dengan tulus, menanyakan apa yang dirasakannya, menyampaikan apa yang saya rasakan juga, menyampaikan penyesalan, minta tolong ikut mendoakan..

Setelah anak-anak tidur, saya dan suami lanjut ngobrol. Mencoba mencari tahu penyebab dan mencari cara mengantisipasi jangan sampai terjadi lagi.
Satu fakta, inner child saya belum sepenuhnya sembuh. Kegelisahan saya tentang kehamilan dan persalinan, terutama tentang rencana lahiran ternyata memang cukup membuat saya stress. Kemungkinan-kemungkinan dengan semua situasi kondisi. Faktor kangen sama ibu, hampir 6 bulan ga ketemu. 

Lalu ada satu hal yang paling utama yang berpengaruh paling besar, saya menjauh dari Allah T_T. Akhir-akhir ini jangan kan sholat sunnah, sholat wajib pun sering ga diawal waktu. Ditunda-tunda. Tilawah rutin bolong-bolong. Yang lainnya apalagi. Maka fokus saya adalah memperbaiki dulu hubungan saya dengan Allah, semoga Allah perbaiki hubungan saya dengan yang lain. T_T


No comments:

Post a Comment