Pages

Monday, 26 March 2018

DIY : Bantal Multifungsi

Assalamualaikum.
Alhamdulillah kehamilan saya memasuki usia 23 minggu. Saya sehat, dede utun dalam kandungan juga insyaallah sehat. Tapiii, saya mulai kesulitan memilih posisi tidur yang nyaman. Tidur terlentang membuat sedikit sesak, tapi tidur miring pun kurang nyaman karena membuat perut serasa berguling. Maka saya mulai mencari tahu tentang pillow maternity. Membaca reviewnya, saya kabita dan mulai terpikir menyisihkan uang buat beli meski rada ragu karena harganya lumayan mahal untuk saya. Sementara ini saya selalu pakai bantal kecil bentuk hati untuk mengganjal perut saat tidur miring. Kakang Sina bilangnya bantal dede bayi. :D
Alhamdulillah, suatu hari ada tetangga blok sebelah minta tolong dibuatkan sarung bantal  menyusui. Karena tidak tahu ukuran dan bentuk pastinya, maka saya pinjam dulu bantal menyusuinya. Saya coba, ternyata cukup nyaman juga dijadikan bantal tidur tapi tetap saja perlu bantal kecil untuk ganjal perut. 
Bantal menyusui punya tetangga saya yang bentuk begini. Sumber gambar.

Saya kemudian terpikir untuk membuat sendiri bantal menyusui dengan sedikit modifikasi agar bisa juga dipakai saat hamil sekarang ini dengan memanfaatkan barang yang ada.  Alhamdulillah di rumah ada 4 buah bantal kursi yang tidak terpakai yang bisa saya manfaatkan busanya untuk isi bantal modifikasi saya juga seprei lama yang sudah tidak dipakai untuk urungnya. Dan inilah jadinya...
Bantal multifungsi ala saya
Setelah saya coba, alhamdulillah nyaman, bisa jadi bantal kepala sekaligus guling untuk dipeluk, juga mengganjal perut. Tapi rasanya belum cantik kalau hanya begitu saja. Saya kemudian mencari kain untuk membuat cover-nya. Sayangnya sedang tak ada stok kain yang mencukupi untuk cover bantal ini. Pergilah ke Mas Salim, toko kain langganan dekat rumah. Saya memilih bahan flanel yang biasa digunakan untuk bedong bayi. Harganya Rp 70.000 perkilogram. Sebenarnya beli 1,25 meter juga cukup karena kain ini lebarnya 1,75m tapi di Mas Salim kain ini sudah terpotong-potong ukuran tertentu dan berbeda-beda. Saya pilih yang paling ringan. Setelah ditimbang ada 0,330kilogram dan saya mendapatkan 1,60meter Alhamdulillah. Saya juga membeli ritz meteran agar cover-nya ini mudah dilepas jika akan dicuci. 

Kain flanel bedong yang saya beli di Mas Salim
Potong kain sesuai bentuk bantalnya, ini saya langsung saja karena dari awal memang tidak membuat pola.
Gunting kain sesuai bentuk
Selesai.. Dan Kakang Sina jadi orang pertama yang mencobanya. Tapi keterusan, katanya enakeun, Alhamdulillah.
Kakang Sina :D
Jadi, yang saya perlukan untuk membuat bantal ini adalah 
- Kain untuk urung/sarung, saya pakai sprei lama
- Busa/dakron untuk isi, saya pakai busa bekas bantal kursi
- Kain untuk cover, saya beli seharga Rp 23.000
- Ritz 1meter + kepala, saya beli seharga Rp.5000
- Benang, jarum, gunting, dll, Alhamdulillah tersedia di  rumah
Alhamdulillah, bisa punya "mainan" bar tanpa harus mengeluarkan biaya ratusan ribu seperti perkiraan saya sebelumnya. Kain flanelnya pun masih sisa loh, rencanya mau saya buat bedong instan atau untuk latihan membuat cloth diapers. 
Sekian cerita saya membuat sendiri bantal multifungsi. Semoga bermanfaat. 
Wassalamualaikum.

BUNDA SEBAGAI AGEN PERUBAHAN
NHW#9 Matrikulasi Institut Ibu Profesional

Sumber Gambar
Assalamualaikum.
Di Nice Homework terakhir ini, saya harus menerapkan empati kemudian digabungkan dengan passion agar dapat memberikan solusi/ perubahan di lingkungan sekitar. entah yang saya pilih ini benar atau tidak, tapi saya memastikan bahwa pilihan saya bisa menjadi usaha sosial yang terus berkelanjutan dan sejalan dengan kepentingan keluarga. 
Dan berikut social venture saya :


Wassalamualaikum.

Sunday, 25 March 2018

Curug Batu Templek - Bandung

Assalamualaikum.


Curug Batu Templek saat debit air kecil
Aliran sungai dari curug. 
tempat pemancingan
tempat pemancingan

Wednesday, 21 March 2018

Another "Be - Do - Have"

Assalamualaikum.
Seharian kemarin saya di Cicalengka, rumah Teteh. Saya minta diajarin pola baju model baru yang saya belum bisa, sambil ngobrol-ngobrol banyak hal. Kemudian saya jadi kepikiran NHW#8 kemarin. Saya tidak memilih menjahit sebagai aktivitas pilihan saya di NHW kemarin karena ya memang kemampuan menjahit saya masih sangat pemula, saya juga masih ada bagian uring-uringannya dalam menjahit, belum 100% enjoy seperti mengajar. Tapi saya berpikir lagi justru dengan menjahit sepertinya waktu saya untuk belajar dan bekerja sesuai misi hidup dapat lebih mudah pelaksanaannya. Harapan, cita-cita, dan target saya juga lebih "real" di menjahit. Waktu saya juga lebih fleksibel dibanding dengan mengajar, dan ketika menjahit saya tidak perlu mengkondisikan Kakang Sina agar main tenang dan tidak berisik seperti saat mengajar. 
Saya pun mencoba mengulang NHW#8 dengan memilih aktivitas yang berbeda dan menyesuaikan dengan pemahaman "Be - Do - Have" yang saya pahami sebelumnya. 

a. Ambil salah satu dari ranah aktivitas yang sudah teman-teman tulis di kuadran SUKA dan BISA (lihat NHW#7)
Menjahit

b. Setelah ketemu satu hal, jawablah pertanyaan "BE DO HAVE" di bawah ini :
1. Anda ingin menjadi apa? (BE)
Penjahit sekaligus designer 
2. Apa yang ingin anda lakukan? (DO)
- Belajar terus agar semakin menguasai banyak model pakaian.
- Rajin melihat berbagai referensi agar selalu update model terbaru.
- Tetap menerima orderan, sekaligus memastikan customer puas dengan hasilnya.
3. Apa yang ingin saya miliki (HAVE)
-  Workshop Jahit
-  Butik

c. Perhatikan 3 aspek dimensi waktu di bawah ini dan isilah:
1. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu kehidupan kita (lifetime purpose)
- Mempunyai Butik online dan offline sebagai sumber penghasilan utama saya dan Workshop sebagai salah satu jalan membuka lapangan pekerjaan.
2.Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu 5-10 tahun ke depan ( strategic plan)
- Sudah mempunyai peralatan/mesin lengkap : mesin neci, bordir, alat membuat kancing bungkus.
- Sudah mempunyai karyawan
- Sudah memiliki tempat khusus menjahit, tidak di rumah.
3. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu satu tahun ( new year resolution)
- Melengkapi peralatan menjahit seperti benang, ritz, karet, dll agar tak terlalu sering bolak-balik belanja alat jahit.
- Mempunyai patung sebagai display.
- Mencetak label sendiri

Saya juga memutuskan untuk selalu mendokumentasikan hasil karya saya dan menyimpannya dengan baik entah itu di folder di laptop saya atau sekalian saya jadikan tulisan di blog ini dan masuk ke label "Creative Creation".

Bismillah...

Monday, 19 March 2018

MISI HIDUP DAN PRODUKTIVITAS
NHW #8 Matrikulasi Ibu Profesional

Assalamualaikum.
Alhamdulillah sudah masuk NHW #8. Tak terasa 8 minggu sudah berlalu dan matrikulasi sebentar lagi berakhir. Meski saya mengerjakan NHW kadang dengan terseok-seok penuh kebingungan, tapi Alhamdulillah terasa sekali perbedaannya dengan sebelum ikut matrikulasi. Hidup saya lebih terarah, lebih berarti, tak hanya sekedar menjalani hidup sehari-hari untuk kemudian mati suatu hari nanti. Alhamdulillah. Saya betah ada di IIP ini.
Untuk Nice HomeWork kali ini saya akan menuliskannya langsung dalam bentuk tanya jawab.

a. Ambil salah satu dari ranah aktivitas yang sudah teman-teman tulis di kuadran SUKA dan BISA (lihat NHW#7)
Mengajar.
Lebih jelas lagi saya memilih peran Educator yang tidak hanya mengajar, namun juga menyampaikan, melatih ilmu dan atau keterampilan agar bisa dipahami oleh orang lain. Selalu ingin memajukan orang lain dan senang melihat kemajuan orang. 

b. Setelah ketemu satu hal, jawablah pertanyaan "BE DO HAVE" di bawah ini :
Sebenarnya ini agak berbeda dengan prinsip be-do-have yang selama ini saya pahami. Sempat disinggung oleh Teh Suci saat diskusi materi sesi#8 mengenai redaksi lain be-do-have ini dan setelah saya coba menjawab dengan redaksi yang saya pahami ternyata memiliki jawaban yang berbeda. Jadi saya pakai redaksi yang dituliskan di NHW#8 saja.
1. Mental seperti apa yang harus anda miliki untuk menjadi seperti yang anda inginkan ? (BE)
- Saya harus menjadi seorang pembelajar yang terus menerus mengupdate ilmu dan keterampilan.
- Saya harus menjadi seorang pendengar yang baik, berempati kepada lawan bicara saya sebelum saya bisa mengajarkan sesuatu kepadanya.
- Saya harus lebih berani berbicara, menyampaikan pengetahuan yang saya miliki tanpa merasa minder tapi dengan cara yang santun dan tidak merasa benar sendiri.
- Kalau suami saya bilang, saya harus seperti tiang listrik. Mau ada yang pegang, yang meluk, yang mukul, yang corat-coret, ya tetap saja berdiri di situ. Harus istiqomah, teguh memegang prinsip. 
2. Apa yang harus anda lakukan untuk menjadi seperti yang anda harapkan ? (DO)
- Terus menerus belajar, mengupgrade ilmu dengan banyak membaca buku dan me-resume-nya, berlatih, praktik. 
- Berguru langsung kepada yang lebih ahli
- Bersihkan hati jangan banyak suudzon, selalu berpikir positif.
3. Apa yang akan anda lakukan apabila anda sudah memiliki yang anda harapkan? (HAVE)
- Bersyukur, bersyukur, bersyukur.
- Terus mengamalkan ilmu menebar manfaat
- Berbagi, dengan lingkungan terdekat terutama
- Meningkatkan target

c. Perhatikan 3 aspek dimensi waktu di bawah ini dan isilah:
Saya akan menjawab bagian ini dengan menyesuaikan dengan jawaban saya pada point a.
1. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu kehidupan kita (lifetime purpose)
- Mempunyai Rumah Sains Arafi, rumah yang fokus kegiatannya ke pengenalan dan pendalaman konsep matematika fisika dan eksperimen sederhana khusus untuk anak.
2.Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu 5-10 tahun ke depan ( strategic plan)
- Sudah mantap dengan kurikulum homeschooling anak-anak saya
- Sudah memiliki metode khusus mengajarkan konsep dan eksperimen sains yang mudah dimengerti dan disukai anak
3. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu satu tahun ( new year resolution)
- Merutinkan kembali kegiatan bersama Kakang Sina dan mendokumentasikannya terutama yang terkait eksperimen sains anak.

Mulailah dengan PERUBAHAN, karena pilihannya hanya satu BERUBAH atau KALAH. Bismillah...

Sunday, 18 March 2018

Hospital Tour : Klinik Kebidanan Harkel Bandung

Assalamualaikum.
Alhamdulillah, hari Rabu tanggal 14 Maret 2018 kemarin saya berkesempatan mengikuti Hospital Tour di Klinik Kebidanan Harkel di Bandung. Klinik ini berada di Jalan Pasir Salam Raya I no 6-8 Bandung. Cukup jauh dari tempat saya di Cibiru. Sebelumnya pun saya belum tau ini klinik kebidanan yang bagaimana dan tidak masuk daftar tempat bersalin yang ingin saya survey.
Berawal dari melihat postingan teman di IG tentang promo biaya persalinan RP 0 di Harkel untuk hafidz juz 30, jadilah saya kepoin tuh IGnya harkel @harkel_bandung. Saya lihat ada jadwal hospital tour hari Rabu, cek ricek jadwal Alhamdulillah saya tak ada agenda penting selain ngajar sore harinya. Saya langsung wa tanya-tanya tentang hospital tour sekalian daftar, Alhamdulillah masih ada seat dan bisa langsung datang hari Rabu nya.


Saturday, 10 March 2018

TAHAPAN MENUJU BUNDA PRODUKTIF
NHW #7 Matrikulasi Institut Ibu Profesional

Assalamualaikum.
Nice HomeWork kali ini cukup simpel dibandingkan Nice Homework pekan-pekan sebelumnya. Kami diajak mengisi assesment di www.temubakat.com dan menganalisa hasilnya. Saya pernah mengisi tes ini sebelumnya, kalau ga salah sekitar awal tahun 2016. Saat itu dikenalkan oleh salah satu praktisi Talents Mapping di grup HEbPA. Saya masih menyimpan hasilnya. Tapi saya tetap mengerjakan lagi dan mengisinya dengan sungguh-sungguh di waktu yang tenang agar saya bisa memdapatkan hasil yang sebenar-benarnya.
Yang saya tampilkan di sini adalah hasil yang terbaru. Alhamdulillah 3 dari 5 poin kekuatan saya masih sama dengan hasil test sebelumnya, pun poin kelemahan. 
Berikut hasil Strength Typology (ST30) saya 
Saya coba konfirmasi ulang dengan apa yang saya rasakan saat ini.

Wednesday, 7 March 2018

17 weeks : Tendangan Pertama

Assalamualaikum. 
Alhamdulillah, lagi bahagiaaa. Dede utun diperut udah kerasa tendangannya. 

Ada tulisan itu di draft, berarti sudah berdiam di draft lebih dari 2 minggu karena hari in usia kandungan saya hampir 20minggu. Saya bahkan lupa saat itu saya mau cerita apa. Hehe

Tuesday, 6 March 2018

Sina di Taman Lalu Lintas

Assalamualaikum.
Alhamdulillah, hari Sabtu 3 Mar 2018. saya dan Sina jalan-jalan ke Taman Lalu Lintas. Sebenarnya dari bulan Februari sudah berencana mau ke Taman Lalu Lintas tanggal 1 Maret, tapi kebetulan kelas Matrikulasi IIP mengadakan kopdar di Taman Lalu Lintas juga tanggal 3, jadi ya sudah kami undur saja ke tanggal 3 agar tak usah dua kali ke sana dalam waktu berdekatan. Rencana awalnya kami akan pergi bertiga, agar saat saya mengikuti acara kopdar IIP Sina bisa puas main di sana ditemani ayahnya. Sayangnya suami tiba-tiba harus ke Tasik tepat Sabtu pagi so hanya saya dan Sina yang ke Taman Lalu Lintas. Saya tidak akan cerita acara kopdar IIP, tapi cerita Sina selama di sana.
Pukul 06.30 berangkat dari rumah bertiga, ikut Ayah sampai tempat bus damri ngetem. Kami naik bus, Ayah langsung ke Tasik. Sina senang sekali di bus, katanya 'Bun, Sina udah lama ga naik bus Tayo." Iya Sina memang menyebut bus damri dengan bus tayo karena warnanya biru dan memang ada gambar tayo di bagian belakang dalam bus. Tarifnya sudah naik ternyata jadi Rp.6000 jauh-dekat. Alhamdulillah masih tetap terjangkau.

Sina di bus damri

Saat itu cuaca mendung, padahal hari-hari sebelumnya pagi selalu cerah dan  baru hujan selepas dzuhur. Tapi hujan mulai turun saat kami masih di bis. Alhamdulillah payung kami tak ketinggalan. Kami turun di SPBU Supratman dan berencana lanjut naik gojek agar tak perlu dua kali naik angkot. Tapi hujan semakin deras dan jam sudah menunjukan hampir pukul 08, kami memutuskan naik angkot saja. 

Monday, 5 March 2018

Sina (sepertinya akan) Berhenti Sekolah

Assalamualaikum.
Sudah hampir sebulan Sina "mogok" sekolah. Sebelumnya Sina masih sekolah tapi hanya di hari selasa dan kamis saja, senin-rabu-jumat sudah mulai males. Sekarang, jadi setiap hari. Setiap pagi masih saya ajak hayu sekolah, jawabannya semakin mantap: ga mau. Saat saya tanya, inilah jawaban-jawaban Sina
''Bosen, mainnya ga ada yang baru di sekolah 
''Sina ga mau baca pagi-pagi. 
''Sina mau libur terus kayak arka. 
''Sina ga mau ah, Sina maunya hari kamis aja pas olahraga. 
''Sina mau di rumah aja sama Bun.
''Sina mau sekolahnya yang dekat alun-alun yang waktu itu sama Dzakwan
Dan ada beberapa lagi dengan nada yang hampir sama.
Saya dan suami sama sekali tidak memaksakan, jika memang ga mau, ya sudah. Kami mengingat kembali alasan awal mengapa kami akhirnya memasukkan Sina ke sekolah. Karena Sina memang mau. Maka jika sekarang Sina jadi ga mau, ya sudah, tak perlu dipaksa apalagi dengan segala drama.
Saya sendiri pun sebenarnya setuju dengan Sina, hehe. Ada beberapa alasan,
1. Di awal kehamilan, saya sering sekali mual dan pusing di jam-jam Sina siap-siap dan berangkat sekolah. Jadi kadang Sina ga masuk sekolah jika tidak ada yang bisa menggantikan tugas saya. Nuhun ya Sinaa :)
2. Di awal masuk sekolah, saya cukup mengapresiasi kebijakan sekolah yang belum mengajarkan baca tulis untuk kelas kecil. Ada, tapi masuk di kegiatan ekstra di jam sebelum sekolah, bukan masuk jam sekolah. Sina sengaja tidak saya ikutkan, saya masih berprinsip sebelum usia 7 tahun biarlah Sina ga dulu belajar baca-tulis dengan serius kecuali Sina yang meminta. Sina sudah mengenal huruf, bisa menggabungkan satu dua huruf konsonan-vokal. Biarlah Sina belajar baca dengan kemauan dan caranya sendiri. Tapii, saat masuk semester kedua, sepertinya kegiatan belajar baca sebelum mulai sekolah menjadi 'seperti wajib'. Saya beberapa kali diingatkan untuk datang lebih pagi agar Sina bisa mengikuti kegiatan belajar baca dulu. Saya mulai males di sini.
3. Lingkungan. Bukan lingkungan sekolahnya yang saya maksud. Kalau lingkungan sekolah ga ada masalah, sangat bagus malah. Tapi teman-teman Sina dan para orangtuanya. Tidak ada yang jelek, hanya saja kebanyakan memiliki pola pikir, cara didik dan asuh yang berbeda dengan kami. Saya sudah menyadari ini sejak awal sih, saya kira tak masalah karena memang tak ada pengaruh signifikan untuk Sina. Tapi yang terpengaruh adalah saya. Lebih sulit menjaga hati. Aduh saya ga bisa cerita detailnya.
Saya lega, saya telah melepas amanah saya sebagai ketua POM jauh sebelum Sina "mogok" sekolah. Sampai saat ini saya belum pamit dan bilang Sina berhenti sekolah. Saya hanya bilang Sina masih "mogok" saja. Jika suatu hari Sina mau sekolah, hayu. 
Saya tidak terpikir untuk memindahkan Sina ke sekolah lain. Saya justru belajar lagi, baca-baca lagi tentang sekolah usia dini. Dan sepertinya berhenti sekolah untuk saat ini adalah yang paling baik untuk kami, untuk Sina dan saya. Saya masih tetap memasukkan antar-jemput Sina  di jadwal aktifitas keseharian saya. Saya memang ada tambahan tugas, menyiapkan kegiatan seru di jam sekolah Sina, bedanya kali ini tempatnya di rumah dan sekitarnya. Tapi ini justru memudahkan saya karena lebih mudah mengontrol dan lebih fleksibel baik jenis kegiatan maupun waktunya.
Saya juga semakin mantap setelah membaca satu inspiring article di buku FBE. Judulnya "Apa yang dicari para pemburu sekolah". Ada lima pertanyaan mendasar jika kita memasukkan anak ke suatu sekolah 
  1. Apakah sains atau akademik yang diberikan sekolah lebih baik?
  2. Apakah sosialisasi yang diberikan sekolah lebih baik?
  3. Apakah sekolah bertanggungjawab terhadap perilaku dan akhlak anak-anak kita?
  4. Apakah bakat dan potensi keunikan anak-anak kita dikembangkan di sekolah?
  5. Apakah perjenjangan persekolahan menjamin fitrah perkembangan anak-anak kita?
Ternyata, sesungguhnya, yang terpenting bagi kita sebagai orangtua adalah bagaimana fitrah belajar anak-anak kita terus ditemani dan diinspirasi sehingga tumbuh subur dan paripurna, bagaimana menumbuhkan fitrah sosialnya  yang justru harus dengan melibatkannya secara langsung dalam  realitas sosial, bagaimana menghadirkan sosok teladan yang sholeh pribadi & sholeh sosial pada anak, bagaimana menemani dan memfasilitasi fitrah bakat anak dengan memberikan beragam wawasan & aktifitas, serta bagaimana memastikan bahwa fitrah perkembangan anak-anak berjalan sesuai sunatullah dimana baligh dan aqil harus tiba bersamaan.
Demikian catatan hati pagi hari, Cipadung masih mendung setelah diguyur hujan sejak subuh tadi. Mari siap-siap kembali bekerja dan belajar. 
Wassalamualaikum.


Sunday, 4 March 2018

BELAJAR MENJADI MANAJER KELUARGA HANDAL
NHW #6 Matrikulasi Institut Ibu Profesional

Assalamualaikum.
Membaca materi matrikulasi sesi 6 kemarin membuat saya memikirkan kembali tentang motivasi bekerja di rumah. Saat memutuskan resign bekerja di ranah publik, saya yakin sekali saat itu adalah PANGGILAN HATI.  Saya ingin merawat dan mendidik anak saya secara langsung. Tak ada dorongan dari siapapun, termasuk suami. Suami tak pernah sekalipun memaksa saya untuk berhenti bekerja di luar, meski kemudian saya menyadari beliau terlihat lebih senang saat saya fokus di rumah. Namun dalam pelaksanaannya, saat mengerjakan berbagai pekerjaan rumah tangga, saya masih ASAL KERJA, yang penting beres lah, tapi ternyata asa  ga beres-beres dan ini sering kali membuat saya jenuh. Kemudian saya menyadari betapa buruknya manajemen waktu saya. Di Matrikulasi IIP ini saya bersyukur sekali, diingatkan kembali, diajak banyak berfikir dan merenung, kemudian diajari satu persatu tahapan bagaimana meningkatkan kualitas diri agar tidak sekedar menjadi ibu rumah tangga saja, tapi sungguh menjadi Ibu Profesional.
Nice Homework 6 saatnya belajar  menjadi manajer keluarga handal, tentu diawali dengan menjadi manajer bagi diri sendiri terlebih dahulu. Tahapannya adalah sebagai berikut

Tuliskan 3 aktivitas yang paling penting dan paling tidak penting
Tiga aktivitas paling penting
1. Ibadah.
2. Membersamai anak.
3. Mengerjakan order jahitan yang sudah mendekati deadline
Tiga aktivitas paling tidak penting
1. Stalking medsos dan browsing tanpa tujuan.
2. Download dan nonton drama korea.
3. Tidur siang lebih dari 90 menit.

Waktu anda selama ini habis untuk kegiatan yang mana?

Thursday, 1 March 2018

The Purpose of Life


Bismillahirrahmaanirrahiim.
Saya memantapkan diri untuk membaca ulang buku Fitrah Based Education dengan sesungguh hati. Saya berusaha untuk benar-benar memahaminya, meresapi ke dalam hati agar semangat belajar fitrah selalu membara di dalam jiwa. Saya memulai dengan The Purpose of Life, karena topik ini yang memang sekarang sedang fokus saya pelajari. 
"The purpose of life is not to be happy. It is to be useful, to be honorable, to be compassionate, to have it make some difference that you have lived and lived well." - Ralph Waldo Emerson -
The Purpose of Life GUIDE YOU
Allah SWT tentu menciptakan kita dengan suatu maksud/tujuan (purpose) dan Allah telah memaparkan tujuan hidup dalam ayat-ayatnya
1. Ibadah