Pages

Tuesday 7 July 2020

Jurnal Kupu-kupu 7

Assalamualaikum.
Alhamdulillah sudah pekan ke-7, sudah hampir sampai. Meski semangat masih naik turun, Alhamdulillah si momster sudah mulai tenang, terkendali. 

Warnai Kupu-kupu.
Kami sedang di Bandung, ga bawa banyak perbekalan alat tulis dan segala macam. Awalnya mau mewarnai Kupu-kupu pakai aplikasi aja, tapi koq ya pengen corat-coret. Jadi lah minta tolong adik untuk nge-print, sekaligus pinjam spidol warna. Sama adik di-print-kan rangkap 5. Alhamdulillah Sina juga ikut mewarnai kupu-kupu.



Rayakan Kemajuan
Well, saya merasa beberapa pekan ini ga ada kemajuan berarti. Saya kirim pesan ke mentor untuk berterimakasih telah bersedia jadi mentor, sabar mementori saya yang slebor, selalu menjawab semua pertanyaan, menanggapi keluh kesah, memberi semangat dan banyak lagi. Sekaligus saya juga meminta maaf karena belum bisa menjadi mentee yang baik dan benar. 

Saya terharu ketika teteh mentor bilang: 
"Ga ada yang ga maju, meski mungkin terlihat jalan di tempat, tapi itu justru bisa membuat kita berrefleksi dan melangkah lebih jauh lagi"

Alhamdulillah dapat mentor baik hati, baik banget malah. Bilang untuk tetap keep contact meski program mentorshipnya berakhir. Ah #terimakasihmentor

Tuesday 30 June 2020

Jurnal Kupu-kupu 6: Momster ITU Kembali

Assalamualaikum.
Pekan ini hampir mau skip jurnal karena memang tak ada yang kayak diceritakan yang sesuai 'clue'. Tapiii, Teteh mentor tersayang bilang tak apa tak ada kemajuan, ceritakan apa adanya. 
Maka jurnal kali ini terpaksa melampirkan gambar mastermind yang kosong melompong.
Sungguh tak ada kemajuan apapun, justru kemunduran yang sangat menyesakkan. 

Momster ITU Kembali
Entah mengapa dan bagaimana, momster dalam diri yang kupikir sudah lama pergi sepekan ini kembali menampakkan diri.
Sensi, mudah marah, suara cenderung tinggi terus, kesal, sebal...dan itu semua terjadi saat menghadapi anak-anak. 
Entah berapa kali Sina kena omel hanya karena hal sepele, beberapa kali saya berteriak hanya karena Sina lupa sesuatu, sampai puncaknya Senin siang. Saya sedang tiduran usap-usap Bana, sambil pijit-pijit kaki pakai pijitan plastik yang dipukul-pukul itu. Saya merasa Sina rewel dan ga bisa diajak bicara baik-baik. Saya marah, melemparkan pijitan ke arah pintu tepat di samping Sina. Sina kaget. Saya panggil suruh mendekat, tangan ini rasanya tak tahan ingin memukul mencubit dan entah apalagi. Alhamdulillah suami mendekap saya, menahan saya agar tak sampai mendekati Sina. Sina menangis ketakutan.
Beberapa saat kemudian saya sadar dan ikut menangis. Berjam-jam menangis. Menyesaaal sungguh bisa sampai lepas kontrol begitu. 
Malamnya, saya baru bisa bicara dengan Sina. Meminta maaf dengan tulus, menanyakan apa yang dirasakannya, menyampaikan apa yang saya rasakan juga, menyampaikan penyesalan, minta tolong ikut mendoakan..

Setelah anak-anak tidur, saya dan suami lanjut ngobrol. Mencoba mencari tahu penyebab dan mencari cara mengantisipasi jangan sampai terjadi lagi.
Satu fakta, inner child saya belum sepenuhnya sembuh. Kegelisahan saya tentang kehamilan dan persalinan, terutama tentang rencana lahiran ternyata memang cukup membuat saya stress. Kemungkinan-kemungkinan dengan semua situasi kondisi. Faktor kangen sama ibu, hampir 6 bulan ga ketemu. 

Lalu ada satu hal yang paling utama yang berpengaruh paling besar, saya menjauh dari Allah T_T. Akhir-akhir ini jangan kan sholat sunnah, sholat wajib pun sering ga diawal waktu. Ditunda-tunda. Tilawah rutin bolong-bolong. Yang lainnya apalagi. Maka fokus saya adalah memperbaiki dulu hubungan saya dengan Allah, semoga Allah perbaiki hubungan saya dengan yang lain. T_T


Tuesday 23 June 2020

Jurnal Kupu-kupu 5 : Check-In Progress and False Celebration

Assalamualaikum.

Check-in Progress

Mendaftarkan Sina ke PKBM Alhamdulillah done, selesai sebelum deadline. Sekaligus dengan daftar Students Club malah, Alhamdulillah.
Menyusun menu belajar-bermain untuk Sina dan Bana masih sekedar wacana.Sejauh ini masih berkegiatan spontan sesuai keinginan anak-anak dan mood Bunda saja. Saat ini masih fokus ke memperbaiki pola tidur Sina yang masih sering tidur di atas jam 10 malam dan bangun di atas jam 6 pagi. 

False Celebration
Kesalahan saya yang pertama adalah puasa hal buruk yang saya jalani semasa tahap kepompong sekarang dilakukan kembali. Buka marketplace, mantengin marketday berburu garselan, ngebook buku-buku menarik, dan jugaaaa nonton drama korea meski belum pernah nonton sampai selesai satu episode sih. Intip-intip dicepet-cepetin. Alhamdulillah-nya lagi ga ada drama korea seru versi saya jadi yang ini bisa puasa lagi, dan aman.
Kesalahan kedua. tantangan 30 hari yang konsisten saya laksanakan di masa kepompong, sekarang tidak lagi. Rutin mendokumentasikan kegiatan Sina Bana dan mencatat progressnya.  Sekarang banyak malasnya. Hehe
Kesalahan selanjutnya, sebagai mentee saya kurang proaktif, hanya menghubungi mentor saat ada "butuhnya". 

360 Degree Feedback
Feedback terkejam tapi jujur adalah dari suami dan anak-anak yes. Masih banyak hal yang  harus diperbaiki dari cara Bunda menjalani Homeshooling ini, terutama mengontrol suasana hati yang ujungujungnya memang ke manajemen emosi.

Wassalamualaikum.
 



Tuesday 16 June 2020

Jurnal KUpu-kupu 4: CHECK IN

Assalamualaikum.

Pekan keempat di tahap kupu-kupu. saatnya check-in.melihat sejauh mana hubungan mentor-mentee dan melihat perkembangannya.

Berikut yang saya sampaikan kepada mentor:
  1. Alhamdulillah sejauh ini saya cukup nyaman untuk jujur dan terbuka tentang pemahaman, tantangan, dan kendala yang saya hadapi.
  2. Sampai saat ini kami belum menyusun daftar prioritas yang akan dibahas. Saya biasa aja sih dan nyaman aja karena setiap apa yang ingin saya tahu/ saya tanyakan ke mentor selalu dijawab, Alhamdulilah.
  3. Perasaan ketika memberi/menerima feedback, biasa aja. Saya senang  jika mendapat masukan/ saran.
  4. Tentang waktu pendampingan, jujur saya belum menjadikan prioritas. Buka fb messenger sesempatnya dan kadang notifikasi juga tidak muncul, jadi  belum bisa langsung  chat tik-tok berbalasan. Saya malah nyaman dengan kondisi sekarang. Kami sama-sama bebas kapan saja membalas chat saat waktu luang. Sejauh ini belum pernah sampai tidak dibalas/tidak direspon sih. Saya juga selalu menjawab meski ya sering slow-respon.
  5. Fokus dalam melaksanakan tujuan, mmm fokus sih, kami jarang sekali membahas hal lain selain  homeschooling.
  6. Evaluasi, mmm kendalanya ada di saya. Saya cerita ke mentor tentang  perasaan jenuh di kelas bunda cekatan ini, mulai bosan mengikuti step by stepnya. Sementara tentang homeschooling sendiri saya justru lagi semangat-semangatnya belajar, mencari tahu lebih dalam, sedang mulai menyusun kurikulum khas keluarga dan mulai praktek meski banyak trial-eror. Jadi sebenarnya saya senang sekali bisa jadi mentee dari Teteh mentor dan ingin tetap melanjutkan program mentorship dengan beliau.Saya juga akan berusaha lebih baik lagi untuk mengembalikan semangat dan "mood" yang meredup di kelas bunda cekatan ini.
Saat saya menuliskan ini, belum ada keputusan final bagaimana kelanjutan mentorship kami. Akan saya update kemudian.

Update:
Alhamdulillah yeaaay mentorship kami dilanjutkan. Ternyata Teteh mentor pun merasakan half yang sama seperti saya, Alhamdulillah lagi. Jadi ga merasa sendirian kan. 

Wassalamualaikum.


Tuesday 9 June 2020

Jurnal Kupu-kupu 3: Miliki Rencanamu

Assalamualaikum.
Seperti biasa mari langsung saja ke jurnal :)
Klik gambar agar tulisan terbaca dengan jelas.

Menyusun ulang skala prioritas sesuai mind maps.

Selanjutnya menyusun tujuan
And last..action plan
Waassalamualaikum.

Friday 15 May 2020

Jurnal Kupu-kupu 2 : Assess Your Skill Level

Assalamualaikum.
Jurnal kali ini saya mengikuti step by step yang ada di penjelasan mentorship minggu kedua.

WHAT ARE YOUR SKILLS?
Apakah anda baru memulai?
Ya, mulai serius mendalami dan melaksanakan homeschooling sejak januari 2020. Secara teori paham, praktek masih kacau.

Pernah melakukan ini sebelumnya?
Pernah, main homeschooling ala-ala saat usia anak sekitar 4tahun (3 tahun lalu). Hanya coba-coba, ikut-ikutan membuat kegiatan rutin untuk anak.

Ingin mempelajari teknik baru/meningkatkan keterampilan khusus?
Ingin belajar teknis yang benar aja dulu. Memantapkan apa yang akan diajarkan ke anak,  menemukan ritme belajarnya, mengumpulkan secukupnya bahan dan ide kegiatan, berbagi tugas  dengan suami.

Tantangan terbesar yang dihadapi sejauh ini?
- Konsistensi. Kadang rutin, kadang bisa berHS banyak hal dalam sehari, kadang males-malesan ga ngapa-ngapain berhari-hari.
- Ide kegiatan. Sering buntu dan bingung bagaimana cara asyik belajar sesuatu. Anak mudah bosan jika hanya belajar dari buku (membaca/dibacakan, menjawab pertanyaan dan mengerjakan latihan)
- Menjaga mood bersama. Kadang anak semangat, bunda lagi malas. Kadang bunda semangat, anak malas.

YANG SUDAH DILAKUKAN SEJAUH INI
- Membuat jadwal mingguan untuk Sina. Waktu belajarnya ga ditentukan senin belajar apa selasa apa, tapi target seminggu selesai yang di jadwal. Kenyataannya ambyaar, sering jauh dari jadwal, kadang malah melaksanakan yg ga ada di jadwal/target.
- Ksininya berubah ga bikin jadwal mingguan lagi. Tapi menentukan pelajaran wajib buat Sina : math, b.indo, b.inggris, olahraga, keislaman. Sisanya tematik, ipa, literasi, art dan lain-lain kalau anak minta atau ada momen tertentu yang kebetulan pas untuk belajar aja.

Share Foto/Video Ke Mentor
Selain memberikan hasil assesment di atas,saya share foto jadwal Sina 
Juga kolase foto kegiatan, saya ambil screenshot dari feed IG.


VIDEOCALL
Sampai saya menulis ini kami belum bervideocall.
Fb messenger saya memang agak aneh, bahkan dari kemarin-kemarin saya kesulitan membuka attachment dari mentor. Sudah saya re-install dan coba buka di laptop juga, masih sama. 
Sesungguhnya saya lebih nyaman berkomunikasi lewat tulisan. Saya malah khawatir awkward jika telpon/video call. Dengan tulisan kami bisa berbalas-balasan panjang lebar. Saya mendapat banyak sekali insight, masukan, saran dan sharing berupa daging dari beliau. 

Tulisan ini akan diupdate jika kami sudah bervideocall. 

Wassalamualaikum.




Friday 8 May 2020

Jurnal Kupu-kupu: Pekan 1 Perkenalan

Assalamualaikum.

Alhamdulillah akhirnya sampai di tahap kupu-kupu, tahap terakhir di kelas Bunda Cekatan. 
Alhamdulillah ga jadi menyerah saat tahap ulat, mungkin saya akan sangat menyesal jika waktu itu beneran menyerah.

Tahap ini kami akan belajar menjadi mentor dan mentee. Menjadi mentor, saya ragu apakah sebaiknya menawarkan diri untuk tema science for kids atau seputar menjahit saja. Akhirnya saya putuskan daftar sebagai mentor jahit saja, spesifik ke pembuatan dress/gamis/tunik, mentee nanti yang memilih. Saya siap berbagi mulai dari pengukuran badan, membuat pola, menggunting, menjahit sampai finishing. Alhamdulillah sampai saya menulis ini, saya belum dapat mentee. Kenapa Alhamdulillah, disaat banyak teman-teman terlihat panik karena belum mendapat mentee? Karena artinya saya bisa fokus berperan sebagai mentee di tema homeschooling.
Saya tidak daftar di kolom mentee, tapi saat melihat di kolom mentor ada yang bersedia mementori seputar homeschooling, saya klik lebih lanjut. Pengalaman beliau mengHS dan usia anak pertamanya yang sudah sembilan tahun membuat saya mantap langsung melamar sebagai mentee. Alhamdulillah diterima. Alhamdulillah. Resmilah saya jadi mentee-nya Teh Devi.

Ada beberapa mentor seputar HS sebenarnya, tapi kebanyakan untuk anak usia dini. Sementara saya justru perlu untuk usia sekolah dasar. Alhamdulillah berjodoh dengan Teh Devi. 

Sebelumnya saya sudah kenal beliau walau belum akrab. Kami satu grup di grup ITBMotherhood, sesama alumni kampus gajah. Alhamdulillah ini memudahkan karena insyaallah kami satu frekuensi, biasanya ga perlu terlalu banyak penyesuaian.

Pekan ini kami berkenalan lebih jauh. Teh Devi juga bertanya tentang alasan kenapa ingin HS. Saya jawab panjang-panjang sekalian curhat. Saya juga mulai bertanya-tanya bagaimana teknis beliau mengHS anak-anaknya.
Insyaallah saya siap menyerap ilmu sebanyak-banyak nya dari beliau. Alhamdulillah.

Wassalamualaikum.

Friday 24 April 2020

Jurnal Kepompong 4 : Puasa Pekan Keempat

Assalamualaikum

Alhamdulillah ini puasa pekan terakhir di tahap kepompong. Saya menyadari ada hal lain yang ternyata cukup mengganggu produktivitas saya yaitu membuka WA dan IG Story. Selain cukup menghabiskan waktu, kadang hati juga terpengaruhi. Kadang positif kadang negatif. Maka saya memutuskan untuk menambahkan puasa 'membuka WA/IG story' di pekan ini, selain tentu saja melanjutkan semua puasa Dari pekan pertama.
Maka kategori perolehan badge saya atur begini
- Tidak me down load, nonton, ngintip cuplikan drama korea.
- Tidak buka marketplace.
- Tidak buka grup dan subgrup jualan apapun. Termasuk kedai buku bubu.
- Tidak membuka WA dan atau IG story.

Jika empat point di atas berhasil : excellent
Jika hanya 3 : very good
Jika hanya 2 : satisfactory
Jika hanya 1 : need improvement
Jika tak ada satu pun yang berhasil, maka ga dapat badge

Dan hasilnya adalah

Minggu : Lupa kalau lagi puasa buka story, jadi masih buka Wa story sambil gogoleran. Lainnya aman.

Senin: Alhamdulillah berhasil memenuhi semua kategori.

Selasa : Nyungseb ke need improvement karena sempat buka shopee buat beli pulsa, demi ngejar cash back dan bebas admin bank. Buka grup Wa preloved Mbak sis dan beli carseat portable buat Bana, persiapan kalau carseat infant nya nanti buat dedek bayi. Buka IG story juga 

Rabu : Buka cuplikan drama korea yang lagi hits tentang perselingkuhan. Cuplikan entah episode berapa tapi cukup membuat yakin untuk tidak nonton drama ini karena sepertinya akan mengaduk-aduk emosi. Ada motif dari kedai buku bubu dan sempat lihat-lihat koleksi baru nya, ada open po mainan pixel tapi Alhamdulillah berhasil menahan diri ga komen :'mau'. Hehe. 

Ternyata masih banyak yang harus diperbaiki dalam rangka menghindari/mengurangi gangguan yang berpengaruh terhadap produktivitas diri dan kesehatan jiwa raga. Yang paling utama adalah komitmen yang harus dikuatkan dan konsistensi.

Wassalamualaikum





Saturday 18 April 2020

Jurnal Kepompong 3: Puasa Pekan Ketiga

Assalamualaikum
Pekan ketiga saya menggabungkan puasa pekan pertama dan kedua
- Tidak download, nonton, ngintip cuplikan-cuplikan drama korea
- Tidak buka marketplace seperti shopee, tokopedia dan bukalapak. Marketplace lain memang saya belum pernah coba.
- Tidak buka Group dan subgroup ITBMotherhood yang sungguh sering menggoda : Market day di group utama, group ParahGader, wag ITBMh BandungTimur, dan wag preloved mbaksis.
- Tidak buka Kedai Buku Bubu. 

Dan hasilnya adalah

Kamis, 9 April 2020
Alhamdulillah berhasil semua. Excellent.

Jumat, 10 April 2020
Alhamdulillah berhasil semua seperti hari pertama. Excellent.

Sabtu, 11 April 2020
Berhasil ga nonton drama korea maupun ngintip cuplikannya, ga buka marketplace, tapi buka market day di grup ITBMotherhood dan menemukan seseteteh meng-garsel keperluan bayi. Saya book beberapa clodi, alas ompol, dan selimut bayi. Transfer. Eaa need improvement.

Minggu, 12 April 2020
Tentang drama korea aman, ga buka marketplace dan fjb juga, tapi ada motif kedai buku bubu upload buku baru, buka deh, lihat-lihat tapi alhamdulillah ga sampai beli. Hihi. Satisfactory.

Senin, 13 April 2020
Berhasil ga nonton drama korea maupun ngintip cuplikannya, ga buka marketplace, tapi lihat #seninjualan di grup sharing asi-mpasi. Book beberapa keperluan bayi dan berujung transfer. Hehe. Need improvement lagi deh.

Selasa, 14 April 2020
Just like Sunday. Tentang drama korea aman, ga buka marketplace dan fjb juga, tapi ada motif kedai buku bubu upload buku baru, buka deh, lihat-lihat tapi alhamdulillah ga sampai beli. Satisfactory.

Rabu, 15 April 2020
Drama korea berhasil. Ga buka marketplace dan grup fjb apapun. Eh lihat status wa teman open order seblak kering. Kabita. Tanya-tanya bisa kirim ke Cianjur ga, katanya bisa, dan bisa pake shopee biar irit ongkir. Meluncurlah ke shopee, add chart seblak kering, transfer. Need improvement. 

Demikian. Wassalamualaikum.

Wednesday 8 April 2020

Jurnal Kepompong 2 : Puasa Pekan Kedua

Assalamualaikum

Pekan kedua saya memilih untuk berpuasa dari buka marketplace dan forum/group jual beli.
Salah satu yang sering menghabiskan waktu main gadget saya adalah scrolling marketplace, walaupun ga selalu berujung checkout dan transfer :).
Maka puasa pekan ini saya memutuskan untuk tidak membuka dan berbelanja di
1. Marketplace seperti shopee, tokopedia dan bukalapak. Marketplace lain memang saya belum pernah coba.
2. Group dan subgroup ITBMotherhood yang sungguh sering menggoda : Market day di group utama, group ParahGader, wag ITBMh BandungTimur, dan wag preloved mbaksis.
3. Kedai Buku Bubu. Ini tempat yang paling banyak menghabiskan gadget time. Melihat-lihat buku-buku dan sedikit reviewnya, mengintip isi buku, men-screenshot dan seringkali berujung komen 'mau 1'. Hehe. Terutama buku-buku anak, Ya Allah godaannya kuat sekali. Apalagi kalau ada buy1 get 1free atau diskon besar, wah kacau we lah karena kadang budget dapur ketarik ke sini. 

Dan hasil puasa pekan ini adalah
Senin, 30 Maret 2020
Ga buka marketplace, ga buka Kedai Buku Bubu, ga buka group. Tapi sempat baca notif wag tanpa buka grupnya, dan cukup bisa menahan diri ga sampai buka wag nya. Awal yang cukup baik alhamdulillah. Verygood.

Selasa, 31 Maret 2020
Kali ini dengan penuh kesadaran membuka shopee, mencari buku Sina karena seluruh buku tematik Sina sudah habis dikerjakan dan Bunda baru ngeh belum punya tematik kelas 2. 
Dapat modul tematik, masukin keranjang, checkout, dan transfer. Maka wayahna hari ini dapat badge merah. Need Improvement.

Rabu, 1 April 2020
Ga buka marketplace dan group, tapi buka Kedai Buku Bubu. Alhamdulillah segera sadar dan langsung mengakhiriny, haha. Satisfactory.

Kamis, 2 April 2020
Buka shopee, cari jilbab lengan karena jilbab lengan satu-satunya mulai ga enak dilihat. Just lihat-lihat dan masukin keranjang, ga sampai checkout. Satisfactory lagi deh.

Jumat, 3 April 2020
Hari ini berhasil ga buka semuanya, until di motif pun tidak. Alhamdulillah. Excellent.

Sabtu, 4 April 2020
Kuota habis. Mau isi ulang pulsa buat beli paket kuota. Terus ingat masih punya join shopee dan voucher cashback. Buka shopee, beli pulsa, transfer. Ini dengan penuh kesadaran sih beli pulsa di shopee karena pulsa 75rb bayar tetap 75rb, dipotong koin shopee 10rb jadi cuma transfer 65rb. Setelah nya ada cashback ya walaupun cuma 3%. 



Sunday 29 March 2020

Jurnal Kepompong 1 : Puasa Pekan Pertama

Assalamualaikum.
Sedang demam dan ga bisa lihat layar lama-lama, maka kali ini jurnalna saya tulis tangan.
Alhamdulillah.







Tuesday 10 March 2020

Jurnal Ulat 8 : Bekal Untuk Buddy-ku

Assalamualaikum.
Alhamdulillah memasuki pekan terakhir tahap ulat-ulat.


Alhamdulillah menemukan buddy yang sangat baik hati. Teh Devi Ana asal regional Bandung. Dulu kami satu regional sebelum saya pindah ke Cianjur, tapi kami belum saling mengenal dengan baik. Kebetulan sekali Teh Devi ternyata seorang homeschoolmom. Tiga anaknya menjalankan homeschooling. Pas sekali saya bisa sekalian berguru.Alhamdulillah.
Saya mendapatkan bekal spesial dari Teh Devi. Referensi Islamic Homeschooling yang isinya lengkap sekali. Banyak printable yang bisa saya gunakan dalam kegiatan sehari-hari bersama Sina Bana.
Sementara saya tak bisa memberikan bekal yang bagus. Sederhana tapi semoga bermanfaat.
Inilah bekal saya untuk Teh Devi

Resume buku Membongkar Rahasia 7 Manajemen Waktu Nabi Muhammad



Hadist  Al-Arbain A n-Nawawiyah #12 : Kiat Manajemen Waktu Paling Ampuh




Referensi Kegiatan Anak : Anti Mata Gaya
Link: bit.ly/AntiMatiGayaHS

Wassalamualaikum.


Tuesday 3 March 2020

Jurnal Ulat 7:
Bongkar Isi Keranjang dan Refleksi Belajar

Assalamualaikum.
Alhamdulillah setelah berkelana di hutan pengetahuan, berkumpul di family gathering dan camping di hutan pinus, sekarang saatnya beristirahat di tepi danau sambil bongkar isi keranjang.
Setelah dibongkar, alhamdulillah makanan utama dan cemilannya masih di satu tema yang sesuai dengan peta. Saya berhasil menolak berbagai makanan menggiurkan di luar peta. Dan inilah isi keranjang saya

Refleksi Belajar

Apakah makanan yang kudapatkan sudah sesuai dengan kebutihan makanan yang ada di petaku?
Alhamdulillah sesuai. 

Mana yang lebih banyak kudapatkan selama berkelana di hutan pengetahuan, makanan utama atau cemilan? Mengapa?
Makanan utama. Karena saya sengaja mendahulukan mempelajari makanan utama. Cemilan yang saya dapat saya 'simpan' dengan baik dan saya buka sewaktu-waktu saya perlu atau ketika makanan utama sudah selesai dikunyah.

Apa yang membuatku bahagia belajar di hutan pengetahuan? Mengapa?
Saya bahagia karena benar merasa merdeka belajar. Saya bebas menentukan belajar apa, caranya bagaimana, waktunya kapan, saya menentukannya sendiri. Sehingga belajar menjadi asyik tanpa merasa terbebani.

Apa strategi belajar yang kurasakan berhasil selama di hutan pengetahuan?
Fokus. Berani menolak aneka makanan dan cemilan menggiurkan yang tidak ada di peta.

Apa yang harus kutingkatkan lagi?
Mencatat kembali ilmu yang saya dapat dengan rapi dan disiplin. Selama ini seringnya baca, save/screenshot, nyalinnya kapan-kapan jadi kadang menumpuk banyak yang harus dirapikan.

Wassalamualaikum.




Tuesday 25 February 2020

Jurnal Ulat 6 :
Hadiah

Assalamualaikum.

Saya memberikan hadiah kepada 
- Mbak Dewi
- Mbak Rizki
- Mbak Irma
Alasannya adalah karena mereka yang pertama kali mengajak saya berkenalan di FB, FB messenger dan WA. Kebetulan Mbak bertiga ini keluarga favoritnya sama yaitu manajemen emosi, jadi saya cukup menyiapkan satu hadiah saja.
Saya tak punya bahan yang cukup tentang manajemen emosi, jadi saya berjalan-jalan ke Instagram dan pinterest mencari bahan tentang manajemen emosi. Saya menemukan yang menarik tentang bagaimana cara mengomunikasikan marah kepada anak dari IG @thebraincoach. Saya pilih yang sudah berapa infografis jadi saya screenshots, crop, dan edit sedikit. 
Bagaimana responnya?
Ada yang berterimakasih, katanya terharu dan mendoakan kebaikan untuk saya.
Ada yang berterimakasih, dan memberi saran sebaiknya hadiah itu hasil karya sendiri yang menggabungkan dari berbagai sumber. Soalnya kata bu Septi gitu katanya. 
Ada yang belum merespon sampai saat ini.

Saya senang sekali mendapat hadiah dari Mba Inggil. Pengingat, saya sebagai orangtua masih jarang mendoakan anak-anak dengan tulus.

Lebih senang lagi ketika mendapat pesan dari Mba Siti Mutoharoh. Masyaallah beliau bilang ingin memberi hadiah dan bertanya adakah yang sedang saya butuhkan terkait homeschooling. Saya bilang sedang perlu ilmu tentang konsistensi menjalankan HS. Dan sorenya beliau memberikan satu link di pinterest yang mengupas tips agar bisa menjalankan HS dengan konsisten. 
Alhamdulillah.
Kebahagiaan saya bertambah-tambah lagi ketika mendapati banyak sekali hadiah di group Homeschooling. Sudah saya buka semua meski belum dikunyah betul-betul.Semuanya bergizi. Alhamdulillah saya punya cukup amunisi untuk terus menjalankan HS. Masyaallah walhamdulillah.

Wassalamualaikum.




Tuesday 18 February 2020

Jurnal Ulat 5: Kelas Favoritku

Assalamualaikum.

Saya, antara bahagia sekali dan malas sekali dengan main-main pekan ini. Bahagia karena harus menyajikan data dalam bentuk diagram batang. Membaca data, mengolah dan menyajikannya memang salah satu kegiatan yang saya minati, termasuk strength cluster saya kalau di hasil tes ST30. Tapi saya malas sekali karena untuk mendapatkan data ITU saya harus berkenalan dan ngobrol-ngobrol dengan banyak orang yang belum kenal, my weakness, huhu.
Nah karena malas harus japri-japri duluan ngajak kenalan, maka saya membuka trit (status) di FB:
" Hai teman-teman Bunda Cekatan, salam kenal ya, saya Fitri dari regional Cianjur. Keluarga favorit saya saat ini 24h-school (homeschooling). Alasannya adalah karena di keluarga ini saya menemukan makanan yang betul-betul saya butuhkan saat ini. Saya mendapat banyak ilmu tentang HS, menerima banyak sharing, menerima banyak suntikan semangat dan saling menguatkan sesama HSers. 
Kalau teman-teman apa keluarga favoritnya?"
Alhamdulillah ada 43 respon. Saya jadi dapat data yang bisa saya sajikan di diagram batang.

Ternyata hasilnya keluarga manajemen emosi dan manajemen waktu memiliki jumlah yang paling banyak, masing-masing sama 13 orang. 
Dari keseluruhan responden, ada beberapa yang lanjut japri-an via FB messenger maupun WA. Saya pilih 5 saja yang mewakili.


Wassalamualaikum.



Tuesday 11 February 2020

Jurnal Ulat 4 :
Ini makanan besarku

Assalamualaikum.
Pekan ini saya masih stay di Keluarga 24H-School, belum berpindah ke keluarga baru. Saya masih 'lapar' dan banyak sekali apel manis di sana yang belum pernah saya cicipi.
Banyak ilmu yang saya peroleh:
- Saya membaca sharing anggota Keluarga tentang mengapa memilih HS, dan saya serasa mendapat penguatan yang memantapkan saya untuk lanjut HS Kakang Sina. Strong why-nya sudah dapat.
- Saya juga jadi tahu tentang PKBM. Beberapa PKBM online juga daftar pkbm-pkbm lokasi terdekat. Di Cianjur ini, ternyata ada 6 PKBM yang sudah memiliki NPSN dan dua di antaranya berlokasi cukup dekat. Insyaallah kami mengagendakan mengunjungi 2 PKBM ini pekan depan.
- Saya semakin tahu tentang kurikulum HS untuk anak usia dini. Meski Kakang Sina sudah mulai masuk usia sekolah, tapi saya sangat bersyukur bisa semakin tahu tentang HS usia dini, buat Bana kelak.
- Saya takjub dan kagum dengan sharing anggota keluarga tentang bagaimana tetap meng-HS anak meski IBU seorang working mom. Membaca strong why-nya, bagaimana menjalaninya, tantangannya, dan lainnya sungguh bisa saya jadikan bekal dan penguatan HS.
- Alhamdulillah menemukan banyak referensi kegiatan anak HS, sebagai amunisi jika mati gaya menemani Kakang Sina.

Wassalamualaikum.




Tuesday 4 February 2020

Jurnal Ulat 3 :
Menemukan Keluarga

Assalamualaikum.
Jurnal kali ini formatnya adalah...curhat...
Jadi ya, Sabtu pagi ada notif ada yg mention di grup wa Hima IP Bandung. Ternyata ada pengumuman nama-nama 40 Kepala Keluarga yang salahsatunya adalah nama saya. Wew. Langsung buka FBG Bunda Cekatan. Dan benar terpampang nyata nama saya sebagai Kepala Keluarga Homeschooling. Langsung lemas.
Sesungguhnya ya, saat ini saya sedang tidak bisa dan tidak ingin menambah amanah apapun, terutama yang berhubungan dengan orang banyak. Lelahnya pindahan dan beres-beres yang tak kunjung beres, masa adaptasi cuaca yang bikin Sina Bana biang keringat ga sembuh-sembuh, masih kaget dan belum sepenuhnya menerima bahwa kini ada adek janin di rahim saya, dan terakhir Bana yang lagi demam kemudian muntah-muntah setiap ada makanan yang masuk ke mulutnya. Sepertinya saya stress ya Allah.
Maka saya tak merespon mention-an di grup wa terkait Kepala Keluarga. Malam menjelang baru saya baca apa saja jobdesknya. Langsung bikin grup Wa baru dan setor link. 
Satu dua para ulat bergabung, sampai ada sekitar 30an. Saya menyapa sekedarnya, memperkenalkan diri dan mempersilakan sailing berkenalan. Sekaligus mempersilakan langsung sharing all about homeschooling, apapun. Setelah itu saya tinggal grupnya. Alhamdulillah ternyata rame, dan hangat, meski saya tak banyak berinteraksi.
Banyak sekali 'makanan' yang saya dapatkan.  Saya seperti mendapat tambahan jawaban untuk '4W1H about HS' yang saya catat di jurnal pekan lalu.
Berbagai later belakang anggota keluarga dan berapa lama mereka menjalankan HS juga membuat saya mengetahui semakin beragam kisah nyata para pelaku HS, langsung dari sumbernya.
Yang paling menarik bagi saya adalah kisah Mba Laila yang mengHS 5 anaknya, juga Mba Ita seorang working mom yang 'menarik' anaknya dari sekolah formal kemudian berHS.
Selain sharing pengalaman berHS, di grup juga bertebaran informasi tentang PKBM, contoh kurikulum, juga judul-judul buku referensi HS. Tak ketinggalan cerita tentang Ragam kegiatan anak HSers, juga pemilihan siapa yang akan GoLive.
Alhamdulillah, seperti menemukan harta karun tak ternilai. Saya yakin saya ga salah rumah, tapi saya yakin saya ga mau lanjut jadi kepala Keluarga.haha.

Wassalamialaikum.

Tuesday 28 January 2020

Jurnal Ulat 2 : Potluck dan ini makananku

Assalamualaikum.

Potluck

Well,potluck yang saya bagikan ga ada hubungannya sama sekali dengan HS.

Link video di sini
Link potluck FBG di sini

Makananku
-Potluck dari Mba Ratna Palupi : Berhomeschooling dengan bahagia.
-Potluck dari Mba Rimrim : Pentingnya portofolio dalam membangun kurikulum personal anak.
-Tulisan Teh Indri Ayu Lestari hasil bincang-bincang bareng PHI. Ini yang akan saya ceritakan di jurnal kali ini. Sebagian besar tulisan Teh Inday plek-plek.Sebagian lagi menggunakan kalimat saya sendiri sepemahaman saya.

Bincang Bareng PHI
Sebagai pemanasan, ada dua quote dari John Holt ( John Caldwell Holt, April 14 1923- September 14 1985, was an American author and educator, a proponent of homeschooling, specifically 'the unschooling approach' and a pioneer in youth rights theory.)


Jadi,belajar menurut John Holt adalah membiarkan anak-anak mengeksplor APA saja, memunculkan minatnya. Kita ga perlu repot-repot menentukan anak harus bisa apa harus belajar apa. Kita hanya perlu membantu mereka dengan membuka sebanyak mungkin akses menuju berbagai ilmu.
Sayangnya, yang banyak terjadi sekarang adalah kesenangan anak-anak terhadap belajar dihancurkan karena keinginan agar memperoleh nilai A, nilai 100, mendapat reward, mendapat label bintang. Jadinya hanya sebatas kompetensi tapi 'kering'. Datang ke sekolah bukan karena 'saya ingin tahu ini dan itu' tapi untuk mendapat aneka penghargaan tadi.
Jadi, homeschooling bermaksud memelihara rasa senang belajar ini. 

Apa itu homeschooling (HS)?
Homeschooling itu, dari namanya, berarti Sekolah Rumah.
Homeschooling bukan memindahkan sekolah ke rumah, itu namanya schooling at home.
Homeschooling adalah proses pendidikan atau transfer ilmu alternatif dari sekolah. Sekolah bukan satu-satunya tempat menimba ilmu.

Apa saja syarat HS?
Mau belajar.
Beberapa negara ada yang mensyaratkan ortu di rumah lulusan S1,bahkan S2.Tapi sesungguhnya tidak sesaklekitu, yang penting adalah mau belaar.anak danortu bisa belaar bersama-sama.

Apakah HS legal?
Ya
3 tempat belaar yang diakui di Indonesia
- formal: sekolah
- nonformal: kursus,les,lembaga
- informal :homeschooling,unschooling

Apakah saya dan anak saya cocok berHS?
Cocok-cocok aja sih siapapun. Karena menalankan HS itu ga ada pakemnya. setiap keluarga bebas menyesuaikannya dengan visi misi keluarga masing-masing.
Kurikulumnya,teknisnya, bisa atur sendiri sesuai dengan kebiasaan keluarga dan goal yang ingin dicapai.
Yang penting : Jangan bandingkan dengan anak orang lain.

Mengapa memilih HS?
Banyaak alasan dan setiap Keluarga memiliki alasan yang berbeda. Saya ceritakan nanti ya.

Mengapa menjalankan HS bisa 'seenaknya'?
Ya karena kepseknya kita, gurunya kita, ortu muridnya kita. Ga ada yang bilang kita wajib paham semua kurikulum diknas. Di dunia kerja pun pada akhirnya kita mesti mempelajari lagi skill tertentu, ga bergantung ijazah. Apalagi jika bagi kita ijazah ga penting. Misal, mau diproyeksikan menjadi pengusaha. Atau udah jelas nantinya mau kemana,jadi belajar yang dibutuhkan saja.
Mau pakai motode Montessori, Charlotte Mason, kurikulum diknas, kurikulum kuttab, kurikulum international, kurikulum basis fitrah, apapun...bebas...
Kalau sudah mantap hati mau HS, daftar PHI aja. Nanti dikasih tau kontak-kontak PKBM. Daftarkan anak kita ke PKBM supaya dapat NIS. NIS ini membuat kita terdaftar di negara, bisa ikutan Kejar Paket A,B,C jika kelak perlu ijazah karena mau kuliah dalam maupun luar negeri.
Yang perlu diwaspadai adalah, saking 'seenaknya' maka tak ada yang mengawasi jalannya program HS kecuali kita sendiri. Yang perlu dirawat motivasinya justru orangtuanya, bukan anaknya. 
Ingat terus pada tujuan yang ingin dicapai. Menumbuhkan kemampuan anak dan merawat rasa senang belajarnya.
Jika lalai, ya bisa saja anak tertinggal perkembangan dunia. Jadi, kalau mau jadi HS-ers jangan ingin berleha-leha. HS itu santai tapi serius.

Dimana Homeschooling berlangsung?
Sesuai namanya, HS berlangsung di rumah. Sama ortunya. Ya kalau pada prakteknya pergi ke taman, ke sungai, ke hutan, ke pabrik, ke luar negeri, ya bagus, bebas. Alam semesta ini laboratoriumnya.

Dimana bisa mengasah skill?
Nah kalau skill semacam musik, olahraga, apapun itu sebaiknya memang langsung ke ahlinya/ ikut kursus/ ikut komunitas/ gabung club. Toh sekolah formal pun belum tentu memfasilitasi ini kan? Dengan HS keuntungannya bisa lebih leluasa waktu berlatihnya.

Kapan bisa memulai HS?
Bebas. Kapanpun anak dan ortu siap, dan yang penting mau.

Kapan harus daftar PKBM?
Disarankan dari awal. USIA wajib sekolah do Indonesia adalah 7 tahun. Nanti NIS akan kepakai terus sampai SMA.
PKBM ada di berbagai kota. Beda-beda kebijakannya. Ada yang harus nadir rutin, ada yang cukup hadir pas ujian saja.PHI punya rekomendasinya. 
PKBM INI awalnya pemerintah buat untuk memfasilitasi mereka yang put us sekolah. HS-ers bisa bergabung. 

Kapan main, kapan belajar?
Masih adakah yang membedakan belajar dan bermain? Masih ada yang menganggap bermain itu sia-sia?
Lupakah kita pada serunya galasin, ucing kup, congklak, bekel, nangkap belalang, sepeda-an, masuk ke got, dll?
Yakin ga ada pelajaran dan pelatihan yang kita dapat dari situ?
Sungguh dalam bermain ada pelajaran. Main tak hanya sebatas aktivitas, tapi juga mindset. Itu tentang hal yang selalu bisa kita pilih (bukan disuruh), membangkitkan penasaran, dan terasa bahagia. Choice,wonder, delight kalau kata kulwap playful learning.

Siapa yang berhak memutuskan HS?
Pertama, ortunya dulu ngobrol. Karena mau HS atau sekolah formal, pendidikan Dari rumah kan tetap jalan ya. Nah anak dididik untuk jadi APA? Sudah tahukah atau mengalir aja ngikutin orang pain seperti apa?
Sesuaikan dengan visi misi keluarga. 
Lalu amati tiap anak. Betul-betul tiap anak ya karena tiap anak berbeda.
Amati, cenderungnya mereka gimana, sukanya apa, bahagianya kalau ngapain, PDnya saat apa. Makanya ajak main terus ya, biar kenal sama anak. Kita keluarkan childish-nya kita saat bersama anak-anak. Gapapa. Rasulullah SAW ngajak balap lari sama anak-anak.
Setelah itu baru putuskan, HS atau tidak ya..

Siapa yang ngajar HS?
Ya ortunya. Tenang, google serba lengkap. Bagi peran suami dan istri. Siapa bagian ngajarin apa, cerita apa, nerangin apa.
Ayah kerja? Gapapa, sediakan waktu kencan anak sama ayah di malam hari atau weekend.
Kedua ortu kerja? Kalau ada yang bisa didelegasikan dan terpercaya, why not?

Masih ga pede?
Kekuatan HS memang ada di komunitasnya. Tempat diskusi juga ya dengan berkomunitas,berjejaring. Cari di daerah tempat tinggal kita. Kalau ga ada? Buatlah, atau ikut secara online. Manfaatkan teknologi.

Bagaimana prakteknya?
Bebas. Ikutkan anak dengan ritme harian. Misal bangun, shalat, buka-buka jendela,ikut ke pasar, angkatan jemuran, main, apapun. Selipkan diskusi.
Atau mau bikin sesi belajar sejam? bisa
Nyiapin worksheet? boleh, kalau anak-anaknya suka.
Mau ala-ala sekolahan juga boleh.
Bebas.

Bagaimana sosialisasi anak HS?  
Tentunya, anakHS ini kan bertetangga. Juga punya paman,bibi, sepupu, kakek, nenek. Apalagi jika ikut kegiatan untuk melatih skill dia. Ada teman, ada gurunya. di lingkungan mungkin ada pa satpam, mba jamu, ibu warung, dsb.
Haruskah seusia?Ternyata kita pun orang dewasa di lingkungan kerja tidak selalu bersama dengan yang seusia kan ya?




Wassalamualaikum.




Tuesday 21 January 2020

Jurnal Ulat 1 :
Makananku

Assalamualaikum.
As always, a fast and simple post...
Sudah dihidangkan sebagai potluck di thread FB
Dan hasil icip-icip

Wassalamualaikum