Pages

Monday 14 November 2022

New Habit : Membaca Al-Quran dan Artinya

Tugas kali ini sungguh berbeda dan Alhamdulillah menjadi jalan membentuk habit baru. Membaca Al-Qur'an beserta artinya. 

Saya rutin membaca Al-Qur'an, tapi jarang sekali membaca artinya. Apalagi mengambil hikmah dan mengaitkannya dengan kejadian dalam kehidupan sehari-hari. Saat ada tugas ini, saya memutuskan untuk mengulang dari awal kembali tilawah saya, membiasakan mengawali hari dengan membaca Al-qur'an sebelum mengerjakan hal lain. 

Hari-hari pertama biasa aja. Bahkan saya cenderung tidak menangkap makna ayat yang saya baca meski membaca artinya. Kemudian di hari ke berapa ya, saya membaca surat Al-Baqarah ayat 275 tentang riba. Saat itu,kami sedang banyak membicarakan (mantan) rumah di Bandung karena hari sebelumnya kami memang dari sana. Rumah yang kami cicil (KPR) dan saat ini sudah kami lepas. Terkadang saya masih suka menangis jika mengingat betapa saya menyayangi rumah itu. Ingat bagaimana kami mengumpulkan uang sampai bisa bayar DP dan membayar cicilan tiap bulan, ingat saat pindahan, ingat saat-saat menempatinya, mendekornya dan banyak hal lain. Kadang masih ngerasa sayang koq dilepas. Tapi membaca terjemahan ayat itu kemarin, sungguh saya merasa bahwa ini salahsatu cara Allah menyayangi kami, agar kami terbebas dari riba. 

"Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya." (Q.S Al-Baqarah 275)

 

"Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa."(Q.S. Al-Baqarah 276)

Dan setelah dipikir-pikir, setelah kami melepas rumah itu, hidup kami jauuuh lebih tenang, kami lebih bahagia. Allah berikan pula tempat tinggal yang jauh lebih baik meski bukan rumah sendiri. Alhamdulillah.

 

Self Assesment Fitrah Kebundaan

Fitrah Keimanan

Alhamdulillah misi keluarga sudah jelas dan disepakati. Sudah tahu juga misi bunda secara teori namun pelaksanaannya masih naik-turun. 

Fitrah Bakat

Sudah tahu dan sadar bakat, sedang berusaha mengamalkannya di rumah demi kepentingan keluarga. Meski perlahan, alhamdulillah ada progress yang terlihat terutama di proses pendidikan anak-anak. Ada bakat lain bunda yang sedang berusaha dikembangkan agar bunda bisa punya waktu 'me-time' dan sedikit menambah pemasukan keluarga.

Fitrah Belajar dan Nalar

Alhamdulillah hasrat belajar bunda sangat tinggi terutama untuk hal-hal yang memang menjadi kebutuhan di keluarga. Keluarga pun memiliki budget khusus untuk  belajar ayah dan bunda meski terbatas. 

Fitrah Seksualitas

Sebenarnya mantap dan yakin akan pilihan dan takdir menjadi seorang ibu. Tapi dalam keseharian masih kurang lembut terhadap anak-anak. Bunda sedang belajar dan terus berlatih bersikap lebih lembut.

Fitrah Individualitas dan Sosialitas

Alhamdulillah merasa cukup mengenal diri dan bisa bersosialisasi di masyarakat meskipun hanya lingkup kecil komunitas atau lingkungan dekat saja. 

Fitrah Bahasa dan Estetika

Bunda sangat senang menata rumah, senang dengan keindahan dan kerapian. Setiap anggota memiliki tugas "beberes" tertentu sesuai usia dan kemampuan. Anggota keluarga juga dibiasakan untuk menjaga kerapian dan keindahan. Misal hal sederhana seperti mengembalikan barang ke tempatnya setelah dipakai. 

Defaultnya bunda biasa berbahasa santun dan lembut tapi bisa berbicara  kasar ketika sedang marah meledak. Ada luka di masa lalu dan bunda sedang berusaha agar tidak mengeluarkan kata kasar saat sedang marah.

Fitrah Perkembangan 

Merasa cukup dewasa namun menyadari ada beberapa mindset yang harus diubah.

Fitrah Jasmani

Pola kesehatan bunda cukup baik. Sudah rutin memakan makanan gizi seimbang, berolahraga rutin dan tidur cukup. Penerapan di keluarga masih terus berjuang terutama dalam menghadapi salah satu anak yang picky eater. Olahraga sederhana sudah rutin dilaksanakan seluruh anggota keluarga. 


Dari semua hal tersebut, sebagian besar bunda sudah tahu penyebabnya namun masih kesulitan menemukan cara untuk mengembangkannya.