Semakin hari, semakin merasa sepi. Merasa sendirian, tanpa teman. Di tempat seramai ini saya merasa asing. Di tempat yang dulu, 7 tahun lalu, merupakan tempat paling nyaman, rumah kedua, tempat menuntut ilmu dan berbagi pengalaman, tempat berbagi suka dan duka. Ah, kini saya di sini, tapi kali ini sungguh berbeda. Terlalu ramai tapi sepi di hati. Banyak orang tapi serasa tak punya teman. Banyak cerita tapi cerita duka dan prahara. Ada canda, tapi lebih banyak air mata. Ah, saya sudah tidak sabar untuk segera pergi, cuti. Maapkan jika saya lebih memilih mengasingkan diri, bersembunyi, karena semua tak nyaman lagi. Lebih baik saya di rumah, meski harus kehilangan sebagian gaji, tapi bahagia selalu menyertai.
Alhamdulillah, ada dedeutun di perut yang selalu menemani, selalu mendengarkan, selalu merespon, menjawa pertanyaan, dan menenangkan hati. Terimakasih sayang, maapkan bunda ya.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
No comments:
Post a Comment