Pages

Monday, 24 February 2025

Random post : Keresahan

Assalamualaikum. 

Saat ini lagi ramai ya tentang orang-orang yang bisa mendapatkan penghasilan dari rumah lewat aplikasi si ijo alias lynk. Banyak diantara mereka yang share nominal penghasilannya dan cukup membuat kita tertarik untuk mengikuti jejak mereka. Kelas-kelas belajar pun bertaburan, dari yang gratisan sampai yang berbayar jutaan. Produk yang dijual kebanyakan produk digital seperti template canva, template spreadsheet, e-book, worksheet dan lain sebagainya. Ada juga yang jualan kelas. 

Keresahanku yang pertama adalah tentang jualan kelas ini. Biasanya kelas yang dijual adalah kelas belajar bagaimana menghasilkan cuan dari aplikasi ijo. Ternyata oh ternyata di kelas ini diajarkan mendapat cuannya ya dari mengajak orang lain mengikuti kelas ini kemudian dapat komisi. Semakin banyak yang bergabung semakin besar komisi yang diperoleh. Ya sebenarnya ga ada yang salah juga sih, tapi entah mengapa buatku ini sedikit mengganggu aja. Biasanya mereka juga diberikan 'bahan' untuk jualan berupa tangkapan layar testimoni yang telah bergabung dan bagaimana kehidupan perekonomian mereka berubah setelah bergabung dengan si ijo. Mereka juga sering membagikan tangkapan layar nominal penghasilan. Entah itu tangkapan layar punya siapa, yang pasti menurutku bukan punya mereka yang baru bergabung dan sedang menawarkan itu. Aku punya beberapa teman, dan status whatsapp mereka berisi tangkapan layar ini, maka aku yakin mereka mengikuti kelas yang sama. Aku merasa ini mirip MLM jaman dulu  dimana orang yang telah lebih dulu bergabung menawarkan orang lain untuk bergabung salah satunya dengan cara share testimoni dan penghasilan. Kalau dulu di MLM mereka share tentang reward para leader jalan-jalan ke luar negeri, dapat mobil, rumah. Nah kalau ini share tangkapan layar nominal penghasilan. Mirip ga sih? Aku sempat tertarik tapi setelah menyadari begitu, aku tak jadi ikut  kelasnya. Tentu ini tidak semua ya. Ada juga kelas-kelas yang memang betul-betul mengajarkan bagaimana mendapat penghasilan dari jualan produk digital. Mulai dari membuat produknya, bagaimana menjualnya dan entah apa lagi ya saya kurang tahu juga. Intinya bukan kelas jualan kelas.

Keresahanku yang kedua adalah tentang worksheet. Banyak kan yang membuat worksheet sendiri kemudian menjual. Worksheetnya macam-macam, dari mewarnai, doa-doa harian untuk anak, gunting tempel, matematika untuk anak usia dini, hingga coding. Nah saya pernah melihat beberapa worksheet yang isinya penjumlahan bergambar. Untuk anak usia dini memang betul belajar penjumlahan masih harus menggunakan gambar, tapi tapi tapi ada konsepnya. Ga asal gambar sejumlah angka yang tertulis. Maksudnya gini, ada soal menjumlahkan 2 gambar sapi dengan 3 gambar kucing. Mungkin maksudnya agar anak belajar dua tambah tiga itu sama dengan lima. Tapi ini ga boleh. Untuk anak yang lebih besar mungkin bisa ya, mereka sudah paham kalau 2 sapi dengan 3 kucing itu ya tetap 2 sapi dan 3 kucing, total jadi ada 5 hewan. Tapi untuk usia dini belum sampai situ, mereka masih di usia menjumlahkan yang satu variabel aja.  Aku berfikir positif aja, mungkin si pembuat worksheet ini ingin agar orang tua jeli sehingga anak-anak belajar lebih jauh. Tapi tetap meresahkan sih buatku. 

Keresahan lainnya, nanti ku update ya...

No comments:

Post a Comment